GILANGNEWS.COM - Pakar epidemi menyarankan lima langkah untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di pesantren. Penerapan protokol kesehatan ini dapat menjadikan pesantren menjadi lokasi efektif dalam penanganan pencegahan Covid-19.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menyebutkan lima langkah dimulai dengan penerapan testing bebas Covid-19 kepada santri yang akan masuk ke wilayah pesantren.
Kedua, memperhatikan kebersihan lingkungan pesantren mulai dari kebersihan kamar tidur, peralatan makan, dan juga peralatan beribadah perlu dipastikan higienis dan tidak dipakai bergantian.
Ketiga, penerapan protokol kesehatan. Protokol ini di antaranya #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan di lingkungan pesantren.
Keempat, santri yang mengalami gejala ringan segera melapor ke pengelola pesantren untuk segera mendapat tindakan cepat. Sehingga jika ditemukan gejala Covid-19 maka penanganan di pesantren jauh lebih mudah karena sedikit lalu lalang daripada di lingkungan perumahan.
Kelima, membatasi jumlah pengunjung sehingga dapat menekan intensitas pertemuan dengan orang luar yang berpotensi menularkan virus corona. Jadwal kunjungan dari wali santri pun dibatasi serta diberikan jarak saat bertemu dengan santri serta dilarang bersentuhan fisik.
"Agak sulit untuk menerapkan aturan ini awalnya karena kultur Indonesia yang terbiasa berkumpul, guyub, dan berpelukan. Sementara selama tujuh bulan ini kita harus jaga jarak, tak boleh bersalaman, hanya menangkupkan tangan saja," ungkap Masdalina dalam talkshow memperingati Hari Santri Nasional dengan tema 'Santri Sehat Indonesia Kuat' di Media Center #SatgasCovid19 Graha BNPB Jakarta pada Kamis (22/10) pagi.
Pemberlakuan langkah ini sangat penting menyusul beberapa klaster penyebaran di pesantren terjadi. Misalnya, Satgas Covid-19 Sumatera Utara menemukan tiga pesantren di wilayahnya telah terjadi penyebaran Covid-19.
Dari tiga pesantren tersebut, sebanyak 31 orang santri dan pengajar di Kabupaten Deli Serdang terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sebanyak dua orang santri dinyatakan positif, dan di Kota Medan sebanyak 44 santri serta guru dinyatakan positif Covid-19.
Sebelumnya, pada pertengahan Oktober penularan juga terjadi di pesantren wilayah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Sebanyak tujuh santri diketahui positif terkonfirmasi Covid-19.
Tulis Komentar