Politisi PDI-P ini justru tidak sepakat dalam mensukseskan program vaksin ini pemerintah menggunakan tangan besi, dengan cara pemaksaan.

Bahkan jika tidak mau vaksin, maka masyarakat tidak dilayani untuk pengurusan administrasi di tingkat kelurahan. 

"Jangan lah kita memaksa masyarakat kita sendiri. Carikan jalan keluar bagaimana caranya, agar masyarakat mau melakukan vaksin atas kesadaran mereka sendiri," paparnya. 

"Contohnya, lakukan sosialisasi mulai dari tingkat RT dan RW. Sampaikan apa manfaat vaksin dan dampaknya. Mudah-mudahan dengan begini, masyarakat sadar akan kesehatan mereka sendiri," tambah Robin Eduar lagi. 

Lebih lanjut Robin Eduar menyarankan untuk sosialisasi vaksin ini lagi, seperti meminta testimoni dari masyarakat yang sudah vaksin. Testimoni yang dimaksud mengenai efek yang dialami setelah divaksin. 

"Seperti saya waktu itu setelah divaksin, badan pegal pegal selama dua hari, dan bawaannya ngantuk. Ini contoh, seperti ini lah yang kita minta dari masyarakat, agar yang lain tidak khawatir," sebutnya. 

Dengan demikian, sasaran edukasi yang dilakukan kepada masyarakat, dinilai jalan terbaik bagi pemerintah. Endingnya masyarakat sadar, bahwa kebutuhan vaksin ini. Bukan dengan cara pemaksaan yang terjadi saat ini. 

Disamping itu juga, masih kata Robin, masyarakat diminta harus jujur tentang kesehatannya, sebelum melakukan vaksinasi. Sebab, tidak semua masyarakat yang bisa divaksin, karena tergantung kondisi kesehatannya. ***

Sumber : GN 1 /  Editor : ZULFIKRI SH