Nasional

Waspada! 70 Varian Baru Corona Terdeteksi di Jakarta, Terbanyak Delta

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Dinkes DKI Jakarta mendeteksi tambahan pasien Corona terkena virus varian baru. Saat ini ada 70 kasus COVID yang terdeteksi dari varian baru.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, memaparkan pihaknya telak melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) ke 987 sampel yang diduga mutasi virus. Hasilnya 70 sampe terkonfirmasi varian baru Corona.

"Dari 70 VoC tersebut, telah diidentifikasi bahwa 33 kasus memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri (kasus impor), 19 transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta, 10 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang mana pemeriksaannya dilakukan di Jakarta, dan 8 kasus masih dalam proses verifikasi apakah merupakan varian Delta dari luar negeri atau transmisi lokal," ujar Dwi, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/6/2021).

Dwi juga memaparkan dari 70 kasus varian baru Corona ini, didominasi oleh varian Delta yakni sebanyak 55 kasus, kemudian varian Alpha 12 kasus, dan 3 kasus varian Beta.

Dwi juga menjabarkan perkembangan jumlah klaster di Jakarta mulai dari klaster kantor hingga keluarga. Dia mengatakan periode 14-20 Juni, ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor. Sedangkan, untuk klaster keluarga periode 14-20 Juni sebanyak 10.967 orang positif dari 912 keluarga.

"Dari hasil studi, varian Delta terbukti 4 kali lebih menular dan meningkatkan angka perawatan rumah sakit. Namun, dengan vaksinasi dan taat protokol kesehatan secara ketat, dapat meminimalisir potensi tertular virus ini. Perlu diketahui juga, semua merk vaksin saat ini ampuh untuk mencegah varian mutasi virus baru. Semua merk vaksin aman, bermanfaat, dan berkualitas. Vaksinasi terbukti tidak hanya mencegah sakit, tapi juga mencegah kematian. Jadi, ayo kita divaksin dan jangan lewatkan kesempatan vaksinasi ini," kata Dwi.

"Kami menyarankan warga mengurangi mobilitas, taati aturan bekerja dari kantor sebanyak 25% kapasitas dan sisanya bekerja dari rumah. Keluar rumah jika benar-benar penting, tentu kita semua tidak ingin jika kasusnya semakin bertambah ke depannya," sambungnya.


Tulis Komentar