Hukrim

Terungkap! Fakta Baru Tewasnya Mahasiswa PIP Semarang Dipukuli Seniornya

Rekonstruksi kasus mahasiswa PIP Semarang tewas dipukuli seniornya di Polrestabes Semarang. Terungkap fakta baru korban dipukuli dengan lutut.

GILANGNEWS.COM - Polisi menggelar rekonstruksi kasus tewasnya mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Zidan Muhammad Faza (21). Ditemukan fakta baru dalam rekonstruksi ini.

Reka ulang itu digelar di Mapolrestabes Semarang siang ini. Lima pelaku juga dihadirkan yakni Aris Riyanto (25), Andre Arsprilla Arief (25), Albert Jonathan Ompu Sungu (23), Caesar R Bintang Samudra Tampubolon (22), dan Budi Darmawan (22). Belasan saksi yang merupakan teman satu angkatan korban juga datang.

Dalam rekonstruksi itu tampak para junior dikumpulkan oleh para seniornya di mess pada Senin (6/9) lalu. Para junior itu kemudian mendapatkan ditinju oleh seniornya, sementara junior yang berbadan besar dihajar dengan dengkul di bagian perut.

Korban, Zidan M Faza terlihat mendapatkan kontak fisik dari para seniornya. Tampak yang terakhir memukul korban adalah tersangka Caesar.

"Ada 20 adegan, ada temuan baru, saat pertama kali pelaku mengaku memukul sekali. Dengan ini terbukti ada tambahan pukulan menggunakan lutut," Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKP Agus Supriyadi di lokasi, Semarang, Kamis (16/9/2021).

Para senior dan junior yang berkumpul di mess senior Jalan Genuk Krajan itu menjadi panik ketika korban jatuh setelah dipukul Caesar. Korban kemudian dibawa ke RS Roemani Semarang.

Di lokasi yang sama, Jaksa dari Kejari Semarang, Niam Firdaus mengatakan fakta baru yang ditemukan dalam reka ulang akan membuat perkara lebih jelas. Soal tersangka Caesar yang pernah memberikan keterangan palsu, akan diperdalam lagi.

"Itu nanti diperjelas lagi dalam pemeriksaan dari saksi nanti. Setelah kita dapat berkasnya bagaimana kejadian sebenarnya dan ada yang dibilang fakta, mungkin ada fakta baru lain lagi nantinya," kata Niam.

Sementara itu, kuasa hukum tersangka, Suseno mengatakan pihaknya berharap Kemenhub yang menaungi PIP Semarang tetap memberikan ijazah kelulusan para tersangka. Sebab peristiwa pemukulan yang mengakibatkan tewasnya salah satu junior di PIP Semarang itu dilakukan sebagai bentuk perpisahan senior dengan juniornya menjelang wisuda pada senior yang digelar Sabtu (11/9).

"Saya berharap dari Kementerian Perhubungan bisa bantu agar ijazah tetap diberikan. Proses hukum berjalan, tapi jangan hapus masa depan mereka," kata Suseno.

"Ada 6 saksi dan 5 tersangka yang sudah menyelesaikan masa pendidikannya," terang Suseno.


Tulis Komentar