Nasional

Golkar: Airlangga Minta Jangan Bahas Capres 2024 Dulu, Masih Tangani COVID

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkap tantangan Pemilu 2024 yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu adanya pandemi COVID-19. Melki menyebut saat ini Ketum Golkar Airlangga Hartarto tidak ingin terlalu banyak membahas capres 2024, justru menurutnya Airlangga ingin fokus menangani COVID-19 terlebih dulu.

Melki mengatakan menjelang Pemilu 2024 isu yang menjadi tantangan misalnya penyelesaian pandemi COVID-19 dan dampak ekonominya, selain itu tantangan lainnya adalah pergelaran Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20 pada 2022. Dengan demikian menurutnya politisi yang menjabat di pemerintahan maupun di DPR dituntut bekerja maksimal untuk mensukseskan persoalan tersebut.

"Jadi para wakil-wakil politisi yang ada di pemerintahan saat ini tentu kinerjanya harus kita topang agar jauh lebih bagus lagi dalam performanya untuk penyelesaian persoalan bangsa di bidang pandemi COVID ini maupun juga bersama Pak Jokowi memimpin G20 dalam berbagai hal yang kita juga harus terlibat," kata Melki dalam diskusi virtual bertajuk Mencari Pemimpin Ideal Melalui Pemilu, Sabtu (6/11/2021).

Lebih lanjut, Melki mengungkap Partai Golkar dalam Munas sebelumnya telah memilih Ketum Airlangga yang akan dicalonkan sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar dalam Pemilu 2024. Namun dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini, Melki mengungkap Airlangga tidak ingin terlalu cepat didorong maju Capres 2024 karena sedang fokus menangani COVID-19.

"Cuma memang kita sama-sama sadar bahwa setelah adanya pandemi COVID-19 ini dengan jabatan Pak Airlangga sebagai Menko Perekonomian dan Ketua KPCPEN kami sendiri juga sekarang tidak bisa sangat aktif bicara soal capres-cawapres ini," katanya.

"Karena Pak Airlangga sendiri yang justru meminta untuk ini jangan dibahas terlalu cepat dulu atau didorong terlalu cepat, karena harus urus pula urusan pandemi COVID-19 yang tentu lebih membutuhkan perhatian dibandingkan urusan Capres Cawapres 2024," imbuhnya.

Melki mengatakan kader Golkar diminta menahan diri membahas Pemilu 2024. Namun terkait pemasangan baliho Airlangga, menurutnya hal tersebut masih bersifat terbatas.

"Jadi keputusan sudah ada di Munas Partai Golkar yang terakhir, kemudian rapat pimpinan nasional sudah ada, tapi pelaksanaan untuk kerja-kerja politiknya kami ditahan dulu," katanya.

"Kecuali yang penting baliho yang menurut kami masih bersifat terbatas atau ringan, belum sempat kami kerjakan lebih jauh lagi dalam kerja politik yang lebih kongret, karena ditahan oleh beliau sendiri Pak Airlangga minta jangan terlalu maju karena masih fokus dulu menangani COVID-19," ungkapnya.

Sementara untuk Pilkada 2024, Golkar akan mendorong calon kepala daerah yang berasal dari ketua partai di tingkat daerah dan diiringi dengan hasil survei.

"Terkait di kepala daerah, dari awal tentu kami mendorong juga ketua-ketua partai di tingkat daerah itu juga diprioritaskan menjadi calon tapi juga harus di survei, kenapa beda dengan Ketum karena Ketum itu kita putuskan lebih awal dan menjadi keputusan bersama seluruh pemilik suara dan keluraga besar Partai Golkar, kesepakatannya dan musyawarah mufakat berlangsung berjenjang bertingkat sampai diputuskan di Munas," tutur Melki.


Tulis Komentar