Nasional

Jejak Temianus Magayang dan Senat Soll, Duo KKB Terlibat Teror di Yahukimo

Direskrimum Polda Papua Kombes Faisal Rahmadani.

GILANGNEWS.COM -  Polisi membeberkan bahwa Temianus Magayang dan almarhum Senat Soll merupakan duo anggota kelompok bersenjata kerap melancarkan kekerasan di sekitar Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua. Mereka berdua disebut polisi sejak 2020 sering melakukan aksi kekerasan dan pembunuhan bersama terhadap warga sipil.

"Hal itu terungkap dalam keterangan Senat Soll yang ditangkap pada 1 September lalu di Dekai dan meninggal di RS Bhayangkara Jayapura pada 26 September lalu," kata Direktur Reskrimum Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani, di Jayapura, Papua, Selasa (30/11).

Rahmadani mengatakan, Magayang sebenarnya kepala Kampung Sesepne, Distrik Kelamdua. Dalam struktur kelompok bersenjata Yahukimo adalah komandan Operasi Kodap 16 Kali Bele.

Dia menambahkan, Magayang ditangkap di Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo, pada Sabtu (27/11) siang. Saat ditangkap Magayang membawa senjata api rakitan dan peluru. Menurut Rahmadani, Magayang ditembak karena sempat melawan saat ditangkap. Magayang masih dirawat di RS Bhayangkara.

Magayang merupakan anggota kelompok bersenjata Yahukimo bersama almarhum Soll dan Erik Pahabol, di bawah Panglima Kodap 16, Elkius Kobak. Mereka terkait dengan kelompok bersenjata Nduga, yakni Wendanak dan Tendius Gwijangge, yang selama dua tahun terakhir mengganggu keamanan di Kabupaten Yahukimo.

Menurut Rahmadani, ada empat laporan polisi yang disangkakan kepada Gwijangge, termasuk keterlibatannya dalam pembunuhan staff KPU Yahukimo, Hendrik Jovinski, pada 11 Agustus 2020.

Penangkapan Magayang dan Senat Soll

Sebelumnya Magayang, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, diringkus di Dekai Kabupaten Yahukimo, Papua. Temianus merupakan orang yang telah dimasukan ke daftar pencarian orang (DPO) sejak 2020.

"Iya, tadi siang ditangkap, di Dekai ya Ibu Kota Kabupaten Yahukimo. Dia (Temianus) lagi jalan di jalan gunung naik mobil," kata Kasatgas Gakkum Nemangkawi Kombes Faisal Ramadhani saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (27/11).

Dia menjelaskan penangkapan terhadap Magayang, diikuti dengan tiga sampai empat orang yang ikut diamankan ketika berada dalam mobil bersamanya. Namun polisi masih belum bisa memastikan apakah mereka terlibat dalam aksi KKB.

"Ada beberapa orang tiga sampai empat orang di dalam mobil begitu ya. Sedang didalami kalau yang itu (keterlibatan KKB)," ujarnya.

Ketika penggerebekan Magayang yang sedang menuju kawasan Dekai dari Kali'i melalui jalan gunung, petugas juga turut menemukan satu pucuk senjata rakitan dari tangan pelaku.

"Iya, ada senjata rakitan satu," ujarnya.

Magayang masuk dalam DPO sejak satu tahun lalu, tepatnya pada 19 September 2020 oleh Polres Yahukimo. Lantaran, terlibat aksi pembunuhan terhadap staf KPU Yahukimo atas nama Hery Jovinsky (MD) di Jembatan Brasa Dekai Yahukimo tanggal 11 Agustus 2020.

"Dari 2020 penembakan staf KPU. Dan dia juga terlibat di beberapa kejadian (teror) di Yahukimo. Ya dia ikut terlibat," katanya.

Usai Magayang berhasil ditangkap Satgas Nemangkawi, kata Faisal, masih membidik beberapa buronan lagi yang telah masuk dalam pantauan untuk kemudian ditangkap.

"Iya masih ada beberapa yang kita pantau mudah-mudahan bisa kita tangkap," katanya.

Senat Soll Meninggal

Sementara Senat Soll sebelumnya ditangkap Satgas Nemangkawi pada Rabu 1 September 2021. Dia dinyatakan polisi sebagai salah satu pimpinan Kelompok Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Dia meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura pada Minggu (26/9) malam. Senat Soll meninggal setelah sempat dirawat di ICU.

Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol. Dr. Nariyana mengatakan, Senat Soll ini masuk ke RS. bhayangkara pada tanggal 2 September 2021 dengan kondisi ada luka tembak pada bagian paha kanan maupun tungkai kanan. Di mana dari luka tersebut ada bagian pembuluh darah yang robek cukup besar sehingga kami lakukan perawatan dan juga pembersihan.

Namun karena banyaknya jaringan yang mati sehingga tim lakukan amputasi pada kaki sebelah kanan. Perawatan kepada Senat Soll dilakukan di ICU sehingga perawatan lebih terkontrol dari pengawasan perawat maupun dokter.

"Secara intensif kita perhatikan kesehatan pasien Senat Soll ini yang mana sempat adanya penurunan elemen kimia yakni albumin, sehingga kita lakukan transfusi albumin, namun kondisinya tetap saja tak mengalami peningkatan, dan kemarin di hari Minggu tanggal 26 September 2021 Pukul 22.50 WIT, Senat Soll dinyatakan meninggal dunia," kata Nariyana.


Tulis Komentar