Nasional

Omicron Bertransmisi Lokal, Kemenkes Minta Masyarakat Kurangi Mobilitas

Jubir Vaksin Covid-19 Nadia Tarmizi.

GILANGNEWS.COM - Pemerintah menemukan satu kasus Covid-19 varian Omicron tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dalam beberapa bulan terakhir. Pasien juga tidak melakukan kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus tersebut merupakan transmisi lokal Omicron. Untuk mencegah meluasnya transmisi Omicron, masyarakat diminta mengurangi mobilitas.

"Dengan ditemukannya transmisi lokal ini, pemerintah kembali mengingatkan dan meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas, terutama dalam masa libur Natal dan Tahun Baru," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Selasa (28/12).

Nadia mengimbau masyarakat menghindari kerumunan dan selalu memakai masker. Masyarakat juga diminta segera melakukan vaksinasi Covid-19.

"Segera datangi fasyankes untuk mendapatkan dosis kedua bagi yang seharusnya mendapatkan vaksinasi dosis kedua," pesannya.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini juga meminta pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memantau penularan Covid-19. Segera lakukan investigasi jika terjadi kenaikan kasus atau klaster Covid-19 di daerah.

"Tentunya, hal ini untuk mempercepat proses investigasi dan penilaian apakah ada keterkaitan dengan varian baru Omicron atau tidak," jelasnya.

Pasien Omicron Trasmisi Lokal Terdeteksi

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan kasus Covid-19 varian Omicron telah bertransmisi lokal di Indonesia. Transmisi ini diketahui dari seorang laki-laki berusia 37 tahun asal Medan, Sumatera Utara.

Temuan transmisi lokal ini membuat total kasus Omicron di Tanah Air menjadi 47. Rinciannya, 46 kasus merupakan imported case, satu lainnya transmisi lokal.

"Kami sampaikan adanya satu kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia. Sehingga hari ini, Selasa 28 Desember, terdapat 47 kasus konfirmasi positif Omicron di Indonesia," kata Nadia.

Nadia menjelaskan, pria asal Medan itu tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dalam beberapa bulan terakhir. Dia juga tidak melakukan kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.

Berdasarkan rekam perjalanan, pasien tersebut tiba di Jakarta pada 6 Desember 2021. Pada 17 Desember 2021, dia sempat mengunjungi salah satu restoran di SCBD (Sudirman Central Business District).

Kemudian pada 19 Desember 2021, dia melakukan tes antigen. Hasilnya positif Covid-19. Pasien tersebut melakukan tes antigen untuk keperluan perjalanan pulang ke Medan.

"Lalu, dilakukan PCR pada tanggal 20 Desember dan konfirmasi Omicron didapatkan dari laboratorium GSI (Genomik Solidaritas Indonesia) pada tanggal 26 Desember," jelasnya.

Menurut Nadia, saat ini pasien sedang dalam proses evakuasi untuk melakukan isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso. Pemerintah juga segera melakukan pelacakan kontak pasien dengan tempat yang pernah dikunjungi selama di Jakarta.

"Dinkes sudah berkoordinasi dengan Dinas Parekraf untuk melakukan tracing di tempat yang bersangkutan datangi di SCBD dan juga di sekitar tempat tinggal yang bersangkutan serta melakukan tracing terkait kegiatan yang dilakukan bersangkutan selama berada di Jakarta," kata Nadia.


Tulis Komentar