Nasional

MPR Minta Proyek Pembangunan di Wadas Disetop Dulu Imbas Konflik Warga & Aparat

Konflik di Wadas.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Fraksi Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah menahan sementara proyek pembangunan di Wadas, Purworejo. Hal ini menyusul penolakan warga yang menyebabkan terjadi konflik dengan aparat. Pemerintah berencana memanfaatkan lahan di Wadas untuk proyek Bendungan Bener.

Muzani mengusulkan agar pemerintah tidak melanjutkan dahulu pembangunan karena situasi masih panas. Ia menyarankan agar dilakukan pendekatan dengan masyarakat.

"Sebaiknya menurut saya, menurut kami ditahan dulu. Pengukuran dan target-target pembangunan saya kira itu menjadi penting tetapi karena ada situasi seperti ini sebaiknya ditahan dulu, sambil terus dilakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/2).

Sekretaris Jenderal Gerindra ini meminta pemerintah sabar menghadapi masyarakat. Peristiwa pengerahan aparat mengawal pengukuran tanah itu menimbulkan luka bagi masyarakat Wadas.

"Menghadapi masyarakat kita harus dobel kesabaran, kita harus dobel kekuatan. Karena ini lah suatu, dan di manapun selalu begitu," ujar Muzani.

"Apalagi ini telah menimbulkan luka di hati masyarakat. Toh ini bukan sebuah target yang harus dilakukan cepat, harus tahun ini, kan enggak juga," ucapnya.

Muzani menyayangkan seolah pemerintah tidak sabar dalam melakukan pembangunan proyek nasional bendungan di Wadas. Seharusnya dilakukan pendekatan yang lebih manusiawi.

"Kepentingan nasional adalah kepentingan di mana kemajuan, pembangunan harus jalan. Tapi jangan hanya itu terus kita kemudian kehilangan kesabaran, kehilangan pendekatan yang lebih manusiawi," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus belajar dari pengalaman. Apalagi pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa membangun jalan tol ribuan kilometer tanpa masalah.

"Mustinya kita belajar dari berbagai macam kasus dalam menangani persoalan-persoalan ini. Kan dalam pemerintahan Pak Jokowi sudah sekian ribu kilometer membangun jalan tol, nyaris tidak ada masalah. Ini kenapa kemudian terjadi persoalan seperti ini," kata Muzani.

Muzani berharap masalah di Wadas bisa dapat diselesaikan dengan komunikasi yang komprehensif dan kesabaran semua pihak.

"Meskipun demikian persoalan ini telah menimbulkan problem. Saya berharap semua pihak menahan diri dan bisa menyelesaikan dalam satu meja supaya selesai. Harus ada komunikasi yang komperhensif, harus ada kesabaran yang panjang dalam setiap pendekatan kepada masyarakat. Apapun tema pendekatan itu," pungkasnya.

Tak Ada Tersangka

Polisi memastikan tidak ada warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo yang ditetapkan sebagai tersangka meski sempat diamankan di polres setempat.

"Tidak ada yang jadi tersangka," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Iqbal Alqudusydi

Sebanyak 66 warga Wadas yang sebelumnya sempat diamankan, telah dipulangkan seluruhnya. Terkait beredarnya berita bohong berisi unggahan tentang peristiwa Wadas di media sosial, penyidik kepolisian mulai melakukan penyidikan. Polisi menyelidiki akun-akun yang dinilai menyebarkan provokasi.

"Proses penyidikan terhadap admin dan unggahan-unggahan yang ada di akun tersebut sebagai sumber berita provokatif," katanya.


Tulis Komentar