PEKANBARU - Jalan-jalan di Kota Pekanbaru kembali rusak akibat proyek galian infrastruktur yang tak henti-hentinya dilakukan. Ketua DPRD Pekanbaru, H Muhammad Sabarudi ST, mengusulkan solusi permanen untuk mengatasi masalah ini dengan menerapkan ducting system, yang akan mengintegrasikan semua kegiatan infrastruktur dalam satu titik galian. Usulan ini diharapkan dapat mengakhiri siklus perbaikan dan kerusakan jalan yang terus berulang.

Menurut Sabarudi, Pemko Pekanbaru seharusnya sudah mulai memikirkan perencanaan jangka panjang untuk pembangunan kota. "Dibikin ducting, satu tempat galian. Mungkin perencanaannya sudah harus kesana kita kedepan sehingga semua provider yang ada di Pekanbaru itu nanti memanfaatkannya dan bisa menambah PAD," ujarnya pada Rabu (24/7/2024).

Ia menekankan pentingnya manajemen yang baik dalam persoalan galian jalan, termasuk pemberian izin yang lebih selektif dan terencana. Sabarudi juga menegaskan bahwa DPRD Pekanbaru sudah sejak awal memberikan peringatan kepada pemerintah mengenai proyek galian yang tidak terkoordinasi dengan baik.

"Imbauan-imbauan itu sudah sering kita sampaikan dari dulu. Kita berharap persoalan galian jalan ini perlu dimanage dengan baik, agar ya semua masyarakat tahulah nanti sudah digali, diperbaiki, terus digali lagi, diperbaiki, digali lagi," tegasnya.

Sabarudi, yang merupakan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menegaskan bahwa tujuannya bukan untuk menyalahkan pihak tertentu atas kerusakan jalan yang telah diaspal oleh pemerintah, melainkan untuk mencari solusi yang efektif dan efisien. "Ya, kalau mau tahu siapa yang salah, kita tidak tahu siapa yang salah. Kita bukan dalam rangka menyalahkan siapa-siapa, tetapi bagaimana kita berpikir itu diperbaiki secepat mungkin atau minimal sudah direncanakan bagaimana strateginya," ungkapnya.

Dengan penerapan ducting system, Sabarudi berharap masalah galian jalan di Pekanbaru dapat diatasi secara menyeluruh, sehingga masyarakat bisa menikmati jalan yang mulus tanpa harus menghadapi gangguan berulang kali. 

Sumber : ZULFIKRI SH /