Acara yang digelar pada minggu pagi ini juga dihadiri oleh 13 Ketua RW dan 54 Ketua RT, serta Lurah dan Camat setempat. Dalam pertemuan tersebut, warga menyampaikan empat aspirasi utama yang mereka harapkan dapat menjadi prioritas pembangunan.
Suasana acara berlangsungnya musrenbang terasa penuh antusiasme. Para peserta tidak hanya hadir untuk mendengarkan, tetapi juga aktif menyuarakan kebutuhan mendesak di wilayah mereka.
Salah satu Ketua RW yang hadir menyoroti pentingnya perbaikan pintu air di Parit Belanda sebagai solusi untuk mengatasi banjir yang kerap melanda.
“Setiap hujan deras, wilayah kami terendam banjir karena sistem drainase yang buruk. Pintu air di Parit Belanda harus segera diperbaiki agar aliran air lebih lancar,” ujar salah satu ketua RW.
Aspirasi lain yang mendapat perhatian adalah perbaikan infrastruktur jalan. Warga meminta pengaspalan (hotmix) di Jalan Pesisir sepanjang 1,3 kilometer. Kondisi jalan yang rusak parah dinilai menghambat mobilitas warga sehari-hari.
“Kami butuh akses jalan yang layak. Jalan Pesisir adalah urat nadi ekonomi kami. Kalau dibiarkan rusak, aktivitas warga jadi terganggu,” kata salah satu Ketua RT.
Masalah air bersih juga menjadi sorotan dalam musrenbang ini. Warga mengusulkan pembangunan sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih yang telah lama dirasakan.
Selain itu, kebutuhan fasilitas kesehatan dasar, seperti posyandu, menjadi salah satu agenda penting yang dibahas.
Respons dan Dukungan Anggota DPRD
Anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi Golkar, yang hadir dalam musrenbang, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi warga di tingkat kota. Ia mengapresiasi keaktifan masyarakat dalam menyampaikan kebutuhan mereka.
“Empat poin yang disampaikan hari ini akan menjadi perhatian khusus kami di DPRD. Kami akan mengupayakan agar program-program prioritas ini masuk dalam anggaran pembangunan tahun depan,” ujar anggota DPRD tersebut.
Selain itu, Lurah Meranti Pandak menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat proses realisasi usulan warga. Camat Rumbai yang turut hadir juga menambahkan, “Kami akan memastikan bahwa setiap aspirasi yang disampaikan dalam musrenbang ini tidak hanya dicatat, tetapi juga diajukan ke tingkat yang lebih tinggi.”
Harapan untuk Perubahan
Musrenbang ini memberikan harapan baru bagi warga Kelurahan Meranti Pandak. Dengan dukungan dari DPRD, lurah, dan camat, masyarakat berharap aspirasi mereka tidak hanya menjadi catatan dalam dokumen perencanaan, tetapi juga terwujud dalam bentuk nyata.
“Kami ingin melihat perubahan. Kalau pintu air, jalan, dan fasilitas lainnya diperbaiki, kehidupan kami pasti lebih baik,” tutur seorang peserta yang ikut hadir dalam acara.
Musrenbang bukan sekadar forum dialog, tetapi juga cerminan semangat kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. Kelurahan Meranti Pandak telah menunjukkan bahwa dengan partisipasi aktif dan dukungan pemangku kebijakan, aspirasi warga dapat menjadi fondasi bagi pembangunan yang lebih baik di masa depan.
Tulis Komentar