Perpecahan itu buntut aksi saling pecat yang dilakukan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dan Sekretaris Jenderal Sarifudin Sudding.
"Iya memang sudah banyak anggota DPR RI kalau tetap seperti ini tata kelola partai, ya mereka sudah berpikir mencari partai lain," kata Nurdin saat dihubungi, Selasa (16/1).
Hanura memiliki 16 kursi di parlemen. Saat pemilu 2014, Hanura memperoleh suara 6.579.498 atau 5,26 persen.
Meski demikian, kata Nurdin, para kader masih memilih cara penyelesaian masalah internal Hanura dengan menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Nurdin mengatakan, ada beda cara kepemimpinan antara OSO dengan Wiranto yang pernah menjabat sebagai ketua umum. Wiranto disebut menjalankan aturan yang dibuat partai.
"Ya, kalau dengan Pak Wiranto kita mengikuti sesuai AD/ART dan mekanisme itu berjalan," kata dia.
Ketua Fraksi Partai Hanura ini mengatakan, jika Wiranto kembali bersedia menjabat sebagai ketua umum, persoalan ini dapat diredam. Mantan Panglima ABRI itu dinilai bisa membuat Hanura tetap eksis ke depan.
Wiranto kini menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Dia juga sudah angkat bicara terkait prahara yang menimpa partainya.
Wiranto terkejut dan menyesalkan masalah internal partai, termasuk pencopotan Ketua Umum OSO oleh Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding Cs. Dalam akun Twitternya, Wiranto mengklaim tidak pernah ada masalah serius saat Hanura di bawah kepemimpinannya.
Wiranto menambahkan, dirinya tidak dalam posisi atau berada pada bagian konflik. Dia menyebut, sikap Ketua Dewan Pembina akan mengambil bagian dari penyelesaian konflik.
16 DPD Ancam Bubarkan Diri
Di tempat terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Hanura Sumatera Barat Marlis Alinia bersama 19 Dewan Pimpinan Cabang di bawahnya mengancam bakal membubarkan diri dan keluar dari partai jika konflik tak kunjung selesai.
Pernyataan itu disampaikan Marlis bersama 15 ketua umum DPD Hanura lainnya saat mengelar jumpa pers di DPP Hanura, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (16/1).
"Kami sudah bertekad dan saya sebagai ketua Hanura Sumbar bersama 19 DPC, kalau ini tidak selesai, maka kami wassalam dengan Hanura," ujar Marlis.
Rencana Marlis itu direspons baik oleh 15 Ketua DPD Hanura lainnya yang turut hadir bersama di acara konfrensi pers itu.
15 ketua DPD lainnya sepakat membubarkan diri dari Hanura jika konflik tak menemukan solusi.
"Mohon maaf kawan-kawan sekalian kalau ga selesai (konflik) ini kami bubar semuanya ini, wassalam ini kepada Hanura. Begitu juga kawan-kawan semua ya betul pak ya?" Tanya Marlis kepada para ketua DPD Hanura yang hadir.
"Betuuuul," sahut 15 ketua DPD Hanura lainnya serempak.
Marlis mengatakan konflik internal Hanura jika dibiarkan terus-menerus akan semakin menambah persoalan baru.
Dia meminta DPP Hanura tegas dalam menyelesaikan persoalan ini secepatnya.
"Kami siap (keluar) walaupun kami tidak ikhlas. Kami membangun rumah yang kami bangun ini. Tapi kalau memang situasi seperti itu yasudah wassalam," ujarnya.
Tulis Komentar