“Mohon diperhatikan aliran sungai batang kuantan pak, sebab kalau tidak kampung kami akan hancur karena longsor.” pintanya.

Tokoh adat juga memberi masukan kepada Firdaus-Rusli agar menetapkan peraturan daerah terkait pelestarian adat istiadat.

“Generasi muda kita ini hampir-hampir tidak tertarik lagi dengan adat istiadat melayu, maka kalau bisa dibuatkan sekolah adat, pak. Kalau ndak bisa sekolah, minimal di perda kan.” pintanya.

Menanggapi hal tersebut, Firdaus mengatakan bahwa dirinya akan fokus pada pembangunan infrastruktur dengan apa yang ia sebut Jalita, yakni jalan, irigasi, jembatan dan komunikasi.

“Kami akan mengiventarisi seluruh persoalan yang dihadapi masyarakat, dan setiap kunjungan, saya selalu mencatat masukan dan aspirasi masyarakat semua, dan terkait aliran sungai sudah saya catat dan insyaallah jika kami terpilih, kami akan berikan solusi terbaik bagi kehidupan masyarakat.” ungkap Firdaus.

Terkait pelestarian adat, Rusli Effendi mengatakan bahwa itu menjadi bagian konsentrasinya jika terpilih sebagai wakil gubernur.

“Kami berdua sudah berbagi tugas, jadi untuk budaya dan SDM itu bagian saya. Saya sangat peduli terhadap pelestarian adat melayu karena saya juga ketua masyarakat melayu di Jakarta.” jelas Rusli.

Sebagai penutup, Rusli menyinggung ciri-ciri masyarakat madani seperti visi misi paslon ini. Menurutnya, masyarakat madani menjamin kehidupan keberagaman multi etnis dan agama, namun tetap mengedepankan akhlak mulia dan kecerdasan manusia.

“Riau ini kaya maka SDMnya harus kita tingkatkan, lalu masyarakatnya majemuk, tapi melayu sebagai tuan rumah harus kita hargai sebagai pemilik negeri, maka budaya melayu dan budaya suku apapun di Riau akan kita lestarikan memakai perda.” tutul Rusli.

Acara ditutup dengan foto bersama seluruh pemangku adat, pengurus tim koalisi dan masyarakat Kecamatan Gunung Toar bersama paslin nomor urut 3, Firdaus-Rusli.

Sumber : visiriau.com /