“Melayu harus jadi identitas pemersatu bagi kita. Jadi orang batak di Riau sudah harus mulai mengatakan bahwa dia adalah orang melayu asal batak, begitu juga dengan jawa dan minang, dengan begitu persatuan kita akan kokoh dan Riau madani akan menjadi kenyataan.” ungkap Rusli.

Namun kebhinekaan saja tidak cukup. Menurut Rusli, prinsip kemandirian ekonomi merupakan hal penting dalam mewujudkan masyarakat yang baldhatun thoyibatun warobbur ghafur.

“Pendidikan, baik itu modern maupun peningkatan akhlak adalah program pokok untuk meningkatkan sumber daya manusia. Untuk itu, kami memprogramkan beasiswa keluar negeri S2 dan S3 masing masing sebanyak 100 orang pertahun.” sebut Rusli.

Sedang perbaikan akhlak, Rusli menyinggung akan menyekolahkan calon ustadz untuk kuliah diluar negeri, utamanya negeri-negeri Arab.

“Ustadz Abdul Somad itu hebat karena S1 di Mesir dan S2 di Maroko. Karena itu kita harus memperbanyak Abdul Somad lainnya di Riau agar lahir ulama-ulama terpandang yang akan menjadi pelita bagi seluruh umat, insyaallah tidak hanya di Riau tapi juga diseluruh Indonesia.” tutupnya.

Sumber : visiriau.com /