Moody dinyatakan bersalah mengirimkan sebuah bom yang menewaskan Hakim Pengadilan Sirkuit AS Robert Vance (58) tahun 1989 silam. Satu bom lainnya yang dikirim Moody menewaskan seorang pengacara sipil di Georgia, Robert Robinson.

Jaksa menyatakan aksi Moody itu didorong oleh kemarahan atas vonis kasus bom tahun 1972 yang dianggap Moody merusak kariernya. Dia mengirimkan satu bom lainnya ke seorang pengacara sipil untuk membuat bingungu penyidik saat itu.

Sebelum disuntik mati, Moody telah menghabiskan 20 tahun di dalam penjara menunggu pelaksanaan eksekusi mati. Selama persidangan, Moody selalu menyatakan dirinya tidak bersalah. Eksekusi mati terhadap Moody sempat tertunda karena banding terakhir sempat diajukan ke Mahkamah Agung AS yang akhirnya ditolak.

Eksekusi mati terhadap Moody ini menyoroti banyaknya narapidana mati di AS yang telah berusia lanjut saat menunggu giliran eksekusi. Sejak tahun 2006, setidaknya ada 10 narapidana mati yang dieksekusi dalam usia 70 tahun ke atas. Saat ini, diketahui lebih dari 40 persen narapidana mati di AS berusia 50 tahun ke atas.

Sumber : detiknews.com /