Saran Sandi ke Bro Erick yang Mau Bereskan BUMN Sekarat

Ahad, 23 Februari 2020 | 10:40:39 WIB
Erick Thohir dan Sandiaga Uno.

GILANGNEWS.COM - Baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir kembali menjadi sorotan. Ia berencana menutup beberapa perusahaan BUMN berstatus sekarat atau yang secara bisnis dan keuangan terus melorot.

Opsi menutup BUMN tersebut menjadi salah satu dari sekian opsi yang hendak diusulkan Erick selain opsi penyehatan hingga likuidasi. Sejauh ini, perusahaan BUMN yang dikonfirmasi Erick siap untuk ditutup adalah 5 anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk.

Salah satunya PT Garuda Tauberes Indonesia yang sempat jadi sorotan beberapa waktu lalu. Selebihnya, ia enggan membocorkan nama-namanya.

  • Baca Juga Terungkap! Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Diduga 2 Orang Naik Motor
  • Baca Juga Angkat Bicara! Kapolda Riau Sebut Pengamanan terhadap Masyarakat Selalu Berjalan
  • Baca Juga Breaking News! Bom Makassar, Walikota Ungkap Tak Ada Korban di Dalam Gereja Katedral
  • Baca Juga Sadis! Bom Bunuh Diri Terjadi di Gereja Katedral Makassar, Potongan Tubuh Berserakan
  • Dalam catatan, setidaknya terdapat sembilan BUMN yang kini tengah berstatus 'sekarat'.

    Sembilan perusahaan itu adalah PT Merpati Nusantara Airline (MNA), PT Survai Udara Penas, PT Industri Gelas, PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Sandang Nusantara, PT Kertas Leces, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Industri Kapal Indonesia

    Kesembilan BUMN tersebut kini tengah menjadi pasien PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

    Soal aksi ini, sahabat Erick yang juga merupakan Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno langsung menyatakan kata sepakat. Langkah tegas itu menurutnya penting karena menyangkut kepentingan publik.

    "Saya sepakat dengan pak Erick apalagi kalau BUMN itu hidup segan mati tak mau dan akhirnya membebani. Karena ini kan uang rakyat, kalau akhirnya sekarat dan harus terus disuntik dan tapi tidak sembuh-sembuh, maka langkah-langkah yang disampaikan pak Menteri itu memang harus segera dilakukan," ujar Sandi ditemui di Rumah Siap Kerja, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (22/2/2020).

    Sandi menyarankan selain menutup BUMN sekarat tersebut, opsi lain yang menurutnya bisa diambil Erick adalah menggabungkan perusahaan pelat merah yang memiliki bidang usaha sejenis menjadi satu untuk menyehatkan bisnis-bisnis tadi.

    "Cara lain yang bisa diambil misalnya melalui merger, melalui revitalisasi atau hal-hal lain yang mesti diambil segera. Karena BUMN itu benteng perekonomian Indonesia. BUMN ini juga katalis untuk menggerakkan perekonomian kita untuk membuka lapangan kerja. Kalau BUMN juga nggak bisa jadi buffer ekonomi rakyat. BUMN ini malah membebani ekonomi rakyat," tambahnya.

    Di sisi lain, Sandi mengusulkan agar dibentuk tim khusus yang nantinya secara fokus bisa menangani masalah BUMN seperti yang terjadi belakangan ini.

    Soal aksi benah-benah di BUMN ini, Sandi mengaku kerap memberikan masukan langsung kepada Erick sehingga sahabatnya tersebut bisa mengambil langkah yang tepat demi kepentingan bangsa.

    Tak hanya soal BUMN, Sandi mengaku kerap juga menasihati sahabatnya itu pada hal-hal lain yang mungkin lalai dikerjakan oleh Erick.

    Terkini

    Jadwal Libur Siswa Selama Bulan Ramadhan 2025 Lengkap

    Rabu, 22 Januari 2025 | 12:35:58 WIB