GILANGNEWS.COM - Warga Desa Koto dihebohkan dengan ditemukannya seorang pria tewas tergantung di sebuah rumah yang berada RT 001 RW 001, Desa Koto Tandun, Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Melihat dari tanda-tanda kematian korban, pihak kepolisian menduga pria tersebut bunuh diri yang dikuatkan dengan kondisi jenazah korban yang mengeluarkan sperma, terdapat bekas jeratan tali di leher korban serta lidah korban terjulur dan tergigit.
Kapolres Rohul AKBP Taufik Lukman Nurhidayat melalui Paur Humas IPDA Totok Nurdianto mengatakan, Jumat (18/12/2020), kejadian dugaan bunuh diri ini terjadi pada hari Selasa (15/12/2020).
Adapun Korban berinisial AS (53) berprofesi sebagai karyawan swasta beralamat di RT 08 RW 05 Desa Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.
Korban ditemukan pertama kali oleh Jamaluddin Ginting (50). Dari kesaksian Jamaludin yang diambil pihak kepolisian, awalnya ia curiga karena korban tidak mengangkat telpon seluler setelah dihubungi beberapa kali.
Kemudian atas permintaan istri Korban, Jamaludin kemudian menjenguk ke rumah korban yang berjarak kurang lebih 200 meter.
Setelah sampai di rumah, Jamaludin menemukan rumah dalam kondisi terkunci Jamaludin pun bergegas memanggil tetangga korban Nora Boru Tarigan untuk menanyakan apakah korban ada di rumah.
"Dari pengakuan tetangga korban, sedang berada di dalam rumah," cakap Totok.
Karena khawatir terjadi sesuatu terhadap korban, Jamaludin dan Nora Boru Tarigan berinisiatif membuka paksa pintu rumah korban yang terkunci dari dalam.
Kekawatiran Jamaludin dan Nora terbukti, setelah berhasil membuka pintu rumah, mereka kaget melihat korban sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan seutas tali di dalam rumahnya. Saat ditemukan, Korban menggunakan Baju kaos biru dan celana kain warna coklat.
Mendapat informasi dari saksi, pihak Kepolisian Polsek Tandun bersama aparat desa bergegas ke Tempat kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP dan menurunkan jenazah.
Korban kemudian, dibawa ke Rumah Sakit PTPN V Tandun untuk dilakukan Visum luar. Dari hasil visum tidak didapati tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga menolak jenazah korban dilakukan autopsi dan meminta untuk dibawa kembali ke rumahnya di Desa Koto Tandun untuk dikebumikan oleh keluarga.
"Pihak keluarga korban sudah menerima kematian korban karena korban pernah berkata ingin mengakhiri hidupnya akibat depresi dikarenakan sudah 23 tahun korban menderita sakit diabetes dan tidak kunjung sembuh," pungkas totok menirukan pernyataan keluarga korban.