LAMR Kota Pekanbaru Gelar Musdalub Cari Pengganti Yose, Ketua Terpilih yang Sah Memimpin sesuai AD/A

Senin, 04 Oktober 2021 | 13:08:57 WIB
Ketua DPH LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar.

GILANGNEWS.COM - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Pekanbaru, menggelar Musda Luar Biasa (Musdalub) 2021, di Balai Adat LAM Riau, Senin (4/10/2021).

Ketua DPH LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar saat dimintai keterangannya di Balai Adat mengatakan, bahwa Musdalub tersebut digelar karena pemangku Ketua DPH LAM Pekanbaru sebelumnya, yakni Yose Saputra berhalangan dan mengundurkan diri, sehingga sesuai AD ART LAM, maka dilakukan Musdalub untuk memilih pimpinan baru.

"Setelah sebelumnya ditunjuk Plt yakni Datuk Khairul Zainal, setelah Yose mengundurkan diri lebih kurang 6 bulan. Hari ini kita pandang sudah tepat untuk Musdalub. Maka bagi tuan tuan tokoh melayu, yang ingin memimpin LAM Pekanbaru, silahkan mendaftar," kata Syahril Abubakar, Senin (4/10/2021).

  • Baca Juga Ahok Ikhlas Jalani Hidup di Balik Jeruji Besi
  • Baca Juga Besok Sidang Terakhir Ahok, Penjagaan Lebih Banyak dari Biasanya
  • Baca Juga KH Ma'ruf Enggan Bertemu Ahok, karena Alasan Ini
  • Baca Juga Jaksa sebut sikap ahok merasa paling benar
  • Syahril mengaku bahwa pihaknya tidak mengintervensi apapun dalam Musdalub tersebut. Ia pun mengatakan, bahwa nantinya ketua terpilih adalah pimpinan LAMR Pekanbaru yang sah sesuai AD/ART LAM.

    "Kami tak mengintervensi apapun. Yang jelas siapapun tuan yang terpilih nantinya, itu adalah yang sah sesuai AD/ART," cakap Syahril lagi.

    Musda Pilih Muspidauan Tidak Sesuai AD/ART LAM

    Disinggung mengenai kepengurusan LAM Pekanbaru versi Muspidauan, Syahril mengatakan bahwa pihaknya sudah memberi pemahaman bahwa Musda yang terpilih versi Muspidauan itu inkonstitusional atau tidak sesuai AD/ART LAM.

    "Itu tidak sesuai AD/ART, karena LAM ketika itu sudah ada di Kota Pekanbaru. Periode kepengurusan baru saja terpilih, kita masih mencari waktu untuk pengukuhan, karena persoalan pandemi, tapi pengurusnya sudah ada," katanya.

    Dia juga mengungkap soal protes yang mengatasnamakan LAM Kecamatan, namun sudah diverifikasi.

    "Memang, sebelumnya ada protes oleh kawan - kawan yang menamakan diri LAM kecamatan, protes itu karena mereka tak diundang dalam Musda sebelumnya. Maka kita verifikasi ke LAM Kota, kita panggil, kita tanya. LAM Pekanbaru mengatakan, bahwa mereka sudah mengundurkan dan membuat pernyataan di atas materai. Maka kita teliti itu," cakapnya lagi.

    Setelahnya, LAM Riau juga memanggil pihak kecamatan yang protes tersebut dan pihak kecamatan tersebut mengatakan bahwa mereka mengundurkan diri karena ada ancaman.

    "Kami katakan, kalau di bawah ancaman, LAM Riau mengajak untuk melaporkan hal itu ke pihak kepolisian, kita dampingi, kita siapkan LBH. Tapi mereka tak mau juga melaporkan, maka dari itu, kepengurusan LAM Kota Pekanbaru sah," ujarnya.

    Jika LAM Riau mengakui kepengurusan LAM versi Muspidauan, kata Syahril akan menjadi preseden buruk bagi LAM. Bahwa hal itu justru akan menurunkan marwah melayu.

    "Maka dari itu sekarang kita luruskan, menjadi ketua LAM itu ada mekanismenya. Maka itu pula, kita buat Musdalub ini, silahkan tuan - tuan mendaftar," tukasnya.

    Dari pantauan wartawan, Musdalub tersebut berlangsung tertutup, hanya yang memiliki undangan yang diperbolehkan masuk ke Musdalub.

    Terkini