Presiden Prabowo Subianto Hentikan Sementara Pembangunan Proyek Tol Baru

Rabu, 18 Desember 2024 | 11:34:51 WIB
Presiden Prabowo Subianto

JAKARTA, KOMPAS — Presiden Prabowo Subianto meminta agar pembangunan proyek-proyek infrastruktur baru, termasuk jalan tol, dihentikan sementara. Kebijakan tersebut diungkapkan Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo, dalam acara "Media Gathering Nataru 2024/2025 Astra Infra Group" di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Sony menjelaskan, keputusan ini hanya berlaku untuk proyek jalan tol yang masih dalam tahap perencanaan. Sementara proyek yang sudah memasuki tahap konstruksi, tender, atau feasibility study (FS) akan tetap dilanjutkan.

"Yang benar-benar baru itu mungkin akan kita tahan dulu. Tetapi, yang sudah berkontrak atau dalam proses lelang akan tetap berjalan," ujar Sony.

  • Baca Juga Terungkap! Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Diduga 2 Orang Naik Motor
  • Baca Juga Angkat Bicara! Kapolda Riau Sebut Pengamanan terhadap Masyarakat Selalu Berjalan
  • Baca Juga Breaking News! Bom Makassar, Walikota Ungkap Tak Ada Korban di Dalam Gereja Katedral
  • Baca Juga Sadis! Bom Bunuh Diri Terjadi di Gereja Katedral Makassar, Potongan Tubuh Berserakan
  • Proyek-Proyek yang Ditahan dan Dilanjutkan

    Sony mencontohkan proyek Tol Puncak dan ruas Tol Kulonprogo-Cilacap sebagai proyek yang masih dalam tahap perencanaan dan akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Namun, proyek tol seperti Gilimanuk-Mengwi dan Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), yang sudah dalam tahap lelang, dipastikan terus berjalan.

    Sony menekankan, proyek seperti Tol Puncak baru bisa dilanjutkan jika dinilai mendesak atau terdapat investor swasta yang berminat untuk membiayai proyek tersebut. "Kalau ada instruksi dari presiden karena dianggap urgent, maka proyek ini akan jalan. Tapi untuk sekarang, kita tunda dulu," jelasnya.

    Alasan Penundaan

    Penundaan pembangunan tol baru ini merupakan langkah pemerintah untuk meninjau kembali prioritas infrastruktur nasional. Dengan panjang jalan tol yang sudah mencapai 3.020 kilometer, pemerintah memilih fokus menyelesaikan proyek yang sudah berjalan sambil menunggu hasil kajian lebih lanjut untuk proyek baru.

    Sony menambahkan, proyek solicited atau yang dibiayai pemerintah akan ditunda. Namun, proyek unsolicited atau inisiatif swasta masih dapat berjalan jika ada investor yang berminat. "Kalau ada investor swasta yang mau, silakan. Tapi untuk yang dari pemerintah, kita tahan dulu," ujarnya.

    Dampak dan Harapan

    Keputusan ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi pemerintah untuk mengevaluasi kelayakan proyek tol baru, memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur, dan mengurangi potensi beban keuangan negara. Namun, Sony memastikan bahwa proyek-proyek yang sudah berjalan tidak akan terganggu, sehingga masyarakat tetap dapat merasakan manfaat infrastruktur yang sedang dibangun.

    Langkah strategis ini sekaligus menjadi sinyal bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tetap mengutamakan efisiensi dan keberlanjutan dalam pembangunan nasional.

    Halaman :

    Terkini