Nasional

OSO Kaget Wiranto Mundur Dewan Pembina: Dia Kan Anggota Biasa

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

GILANGNEWS.COM - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) kaget mendengar pengunduran diri Wiranto dari jabatan Ketua Dewan Pembina. Sebab berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Hanura memang tidak ada jabatan Dewan Pembina.

Menurut dia, Wiranto selama ini hanya menjabat sebagai anggota partai biasa. Karenanya dia mempertanyakan eks Menko Polhukam itu mundur dari jabatan apa, mengingat jabatan Dewan Pembina sudah ditiadakan.

"Anggota biasa, saya juga kalau enggak jadi apa-apa, jadi anggota biasa. Tapi kalau umpamanya di tempatnya enggak ada, dia mundur kan saya juga enggak ngerti," kata OSO saat menggelar jumpa pera di area Musyawarah Nasional (Munas) Partai Hanura, Rabu (18/12).

OSO menambahkan, sejatinya jabatan Dewan Pembina dapat diusulkan kembali melalui Munas apabila memang dibutuhkan. Selama ini jabatan tersebut sudah tidak ada dalam kepengurusan Hanura sejak Munas di Solo pada 2015 lalu, bahkan sebelum OSO menginjakkan kaki di Hanura.

"Bisa kami usulkan dalam munas ini, adakan lagi Ketua Dewan Pembina," tambah dia.

Meski begitu ia meminta agar hal tersebut tidak dibesar-besarkan. Baginya tidak ada masalah pribadi dengan Wiranto, kendati tidak menutup kemungkinan dalam pengembangan partai ke depannya eks Panglima ABRI itu dapat dilibatkan.

"Untuk hal yang baik jangankan Pak Wiranto, siapapun orang yang ingin besarkan Hanura pasti akan kami terima," jelasnya.

Sebelumnya, Wiranto mengumumkan dirinya mundur dari jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Dia mengundurkan diri lantaran mendapat tugas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Joko Widodo.

Ia pun menolak soal dugaan bahwa pengunduran diri ini dilakukan akibat desakan sejumlah kader partai. Wiranto mengatakan, sebagai pendiri dirinya tidak mungkin mengkhianati partai yang sudah kembangkan sejak 2006.

Selain itu, Wiranto menilai semangat Hanura kini sudah berbeda jika dilihat dari gelaran Munas ini. Ia melihat terlalu banyak konflik internal sehingga tidak sesuai dengan harapannya saat mendirikan partai, yakni bekerja sesuai hati nurani.


Tulis Komentar