Nasional

Politikus PDIP Desak Jokowi Bentuk Crisis Center Virus Corona

Politikus PDIP Effendi Simbolon meminta pemerintah segera membentuk crisis center setelah mengevakuasi ratusan WNI dari Wuhan.

GILANGNEWS.COM - Politikus PDIP Effendi Simbolon meminta pemerintah segera membentuk pusat krisis atau crisis center setelah mengevakuasi ratusan WNI dari Wuhan, China.

Anggota Komisi I DPR RI itu berpendapat pusat krisis tersebut harus dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Dia pun mengkritik sikap pemerintah yang sepertinya menganggap remeh virus corona karena lebih mengedepankan pernyataan dibandingkan tindakan.

"Bentuk segera crisis center dan ada baiknya dipimpin presiden dan wapres langsung. Jangan anggap enteng, seolah kejadian di sana dan kelihatan kita tidak sesiap negara lain, kelihatan kita tidak siap mitigasi bencana," kata Effendi, Sabtu (1/2).

Sementara anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyoroti ketersediaan fasilitas kesehatan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau yang akan menjadi lokasi karantina ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

Ia berharap agar pemerintah dapat menyediakan fasilitas yang memadai untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan WNI yang dievakuasi dari wilayah penyebaran virus corona tersebut.

"Kami belum tahu fasilitas di sana (Pulau Natuna) seperti apa. Kita doakan semua WNI yang dipulangkan semuanya sehat," kata Kurniasih.

Dia mengingatkan pemerintah dalam proses evakuasi dan karantina nanti menyediakan asupan pangan yang cukup dan bergizi. Menurutnya, hal ini penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan itu.

"Asupan pangan selama di perjalanan dan di ruangan karantina, asupan gizi di tempat karantina perlu ditingkatkan karena daya tahan tubuh ini bisa mengantisipasi supaya imunitas lebih baik," ujar politikus PKS itu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutuskan akan melakukan proses karantina terhadap 250 WNI yang dievakuasi dari Wuhan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.

Informasi tersebut tertuang did dalam surat nomor KJ.01.02/1/259/2020 tentang permohonan fasilitasi tenagah kesehatan jiwa yang diteken Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes Fidiansjah per 31 Januari 2020 yang salinannya diterima wartawan, Sabtu (1/2).

Dalam salinan tersebut Diretorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes meminta Ketua PP-PDSKJI, Ketua IPK Pusat, serta Ketua IPKJI menugaskan satu orang psikiater, tiga orang psikolog, serta satu orang perawat jiwa.

"Sehubungan dengan adanya pemulangan WNI dari Wuhan dan proses karantina yang akan dilaksanakan selanjutnya di Pulau Natuna, bersama ini kami mohon saudara dapat menugaskan satu orang psikiater, tiga orang psikolog, serta satu orang perawat jiwa," demikian bunyi surat yang ditujukan ke Ketua PP-PDSKJI, Ketua IPK Pusat, serta Ketua IPKJI.


Tulis Komentar