GILANGNEWS.COM - Pemerintah memastikan stok dan harga 11 komoditas bahan pokok aman di tengah wabah virus corona. Langkah antisipasi bencana nasional menghadapi covid-19 dilakukan melalui pengecekan ketersediaan pasokan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyebut komoditas yang dinyatakan aman di antaranya komoditas beras, jagung, daging sapi dan kerbau, gula, dan bawang putih. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memastikan ketersediaan pangan jelang Ramadan.
"Kami akan monitor terus. Pangan tidak boleh kurang, itu arahan Presiden," jelas Airlangga seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (17/3).
Untuk beras, Perum Bulog menyebut terdapat stok 3,5 juta ton yang tersebar di gudang penyimpanan, penggilingan dan pedagang. Dengan tambahan stok panen raya pada Maret hingga Mei mendatang, stok beras diperkirakan mencapai 7,7 juta ton.
Selanjutnya, stok jagung pada akhir Februari tercatat 661 ribu ton. Panen Maret diperkirakan menyumbang stok jagung hingga 6,2 juta ton.
Terkait gula, Airlangga menyebut pemerintah mendistribusikan 20 ribu ton dengan harga Rp10.500 per kilogram (Kg). Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga gula di pasar. Kata dia, realisasi penyediaan gula konsumsi sebanyak 150 ribu ton juga akan ditugaskan lewat BUMN.
Sementara, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melaporkan pihaknya telah menerbitkan tambahan Persetujuan Impor (PI) sebesar 70 ribu ton. Selain itu, impor daging kerbau sebanyak 170 ribu ton dan daging sapi sejumlah 120 ribu ton juga akan dilakukan untuk memastikan keterjangkauan harga daging di masyarakat.
Di kesempatan terpisah, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan surplus US$2,34 miliar pada Februari 2020. Surplus ini merupakan yang tertinggi sejak Januari 2019.
Sektor nonmigas menjadi pendorong utama surplus Februari dengan sumbangan sebesar US$3,26 miliar. Sementara, sektor migas tercatat defisit sekitar US$930 juta.
Jika dirinci, total ekspor Februari sebesar US$13,93 miliar atau naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, total impor Februari turun 5,11 persen atau sebesar US$11,6 miliar dibandingkan Februari 2019.
Tulis Komentar