Nasional

Menakar Penularan Virus Corona di Kolam Renang Umum

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Beberapa waktu lalu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan bahwa fasilitas kolam renang umum boleh dibuka kembali di tengah pandemi virus corona (Covid-19) dengan sejumlah syarat yang mesti dipenuhi.

Pernyataan itu dilontarkan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro di Graha BNPB pada 28 Juni 2020.

Menurut Reisa, pemilik usaha atau fasilitas kolam renang harus dapat memastikan air kolam renang menggunakan desinfektan dengan klorin 1-10 ppm atau bromin 3-8 ppm sehingga pH air mencapai 7,2-8.

Dilansir dari situs U.S. Masters Swimming, Roberta Lavin seorang profesor kedokteran di College of Nursing, University of Tennessee pernah membahas soal risiko infeksi virus corona di kolam renang publik.

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, para ahli masih menyelidiki berbagai cara virus corona bisa menular. Sejauh ini, virus corona bisa menular lewat droplet yang keluar saat kita sedang batuk dan bersin, tetapi belum ada bukti bahwa virus bisa bertahan hidup di air.

Malah menurut Lavin, konsentrasi klorin di kolam renang pada umumnya cukup kuat untuk membunuh virus.

"Berita baiknya adalah jumlah rata-rata klorin yang ada di kolam renang akan membunuh virus," kata Lavin.

Sependapat dengan Lavin, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) lewat situs resminya mengatakan bahwa hingga saat ini, belum ada bukti bahwa Covid-19 bisa menular antar manusia lewat penggunaan kolam renang dan kolam air panas.

"Tidak ada bukti bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 dapat menyebar antar manusia melalui air kolam renang maupun kolam air panas. Pengoperasian, perawatan, dan disinfeksi kolam renang yang sesuai standar akan mematikan virus," imbuh CDC.

Menurut Lavin, sebagian besar kolam ditempatkan di dalam fasilitas olahraga atau ruang publik lainnya yang dapat memberikan kemungkinan infeksi virus corona baru dapat terjadi sebelum seseorang masuk ke kolam yang mengandung klorin.

Banyak permukaan yang tersentuh ketika pergi ke kolam renang, mulai dari gagang pintu, pintu loker, kursi, hingga keran kamar mandi. Di tambah lagi ketika seseorang mesti ke toilet. Berarti ia harus memegang lebih banyak lagi permukaan di mana virus corona bisa hinggap dan berpindah ke tangan.

"Apa pun yang mereka sentuh akan terkontaminasi. Artinya, sangat sulit untuk masuk dan keluar dari kolam renang tanpa menyentuh apa pun atau berinteraksi dengan orang lain," pungkas Lavin.

Protokol Kesehatan untuk Menggunakan Kolam Renang Publik versi CDC. Lewat situs resminya, CDC membagikan protokol kesehatan kepada pemilik usaha ketika fasilitas kolam renang dibuka namun mesti berkonsultasi juga dengan pemerintah daerah setempat.

Berikut protokol kesehatan di fasilitas kolam renang publik versi CDC:

1. Staf dan pengunjung mesti sering mencuci tangan dan ketika batuk atau bersin ditutup dengan siku mereka.

2. Penting untuk selalu memakai masker tetapi jangan dipakai saat berada di air.

3. Pengelola diminta untuk memberikan himbauan kepada karyawan mereka jika mengalami gejala Covid-19, harus melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

4. Pengelola juga diminta untuk memastikan persediaan fasilitas kebersihan seperti sabun dan hand sanitizer untuk staf dan pengunjung.

5. CDC menghimbau kepada pengelola untuk menempatkan poster yang berisi bagaimana cara mencuci tangan yang benar, memakai masker saat keluar rumah, dan memakai kain saat menggunakan toilet.

6. Menyiarkan pengumuman secara berkala menggunakan pengeras suara atau di media sosial milik mereka terkait hal harus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.


Tulis Komentar