Nasional

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 63.749 Kasus Positif Corona Per 5 Juli

Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

GILANGNEWS.COM - Pemerintah kembali melaporkan perkembangan kasus Corona di Indonesia. Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 1.607 orang hari ini, sehingga totalnya menjadi 63.749 orang.

"Dari pemeriksaan ini kita dapatkan hasil positif sebanyak 1.607 orang sehingga total kasus positif akumulatif sampai dengan saat ini adalah 63.749 orang," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube BNPB Indonesia, Minggu (5/7/2020).

Sementara itu, jumlah pasien sembuh bertambah 886 menjadi 29.105. Sedangkan jumlah pasien meninggal dunia bertambah 82 menjadi 3.171.

Sementara itu, pemeriksaan spesimen dilakukan sebanyak 21.54 spesimen sehingga total yang diperiksa sampai saat ini adalah 915.482 spesimen. Jumlah pemeriksaan spesimen tersebut melampaui target Presiden Jokowi yang sebelumnya meminta tes COVID-19 sebanyak 20 ribu per hari.

Yuri mengimbau seluruh pihak disiplin menjalankan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Hal itu adalah kunci untuk memutus rantai penularan.

"Saudara-saudara di seluruh dunia kita melakukan hal yang sama, kita mengubah kebiasaan-kebiasaan yang lama menjadi kebiasaan yang baru yang memungkinkan kita aman dan meyakinkan kita aman dari penularan COVID-19 ini. Karena dengan jaminan aman, karena kedisiplinan kita, karena konsistensi kita menjalankan protokol ini yang memberikan kesempatan untuk aktif kembali dan tentunya aktivitas yang mengarah pada produktif," sambungnya.

Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah dr Achmad Yurianto:

Demikian tadi saudara-saudara hendaklah kita bisa menjadikan pedoman di dalam menggunakan masker yang baik dan benar karena kalau kita tidak menggunakan dengan cara yang benar maka efektivitas penggunaan masker tidak akan bisa optimal kita dapatkan. Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 21.54 spesimen sehingga total yang kami periksa sampai dengan saat ini adalah 915.482 spesimen. Dari pemeriksaan ini kita dapatkan hasil positif sebanyak 1.607 orang sehingga total kasus positif akumulatif sampai dengan saat ini adalah 63.749 orang. Kalau kita rinci lebih lanjut tentang kasus positif ini, karena ini adalah gambaran rata-rata seluruh Indonesia, tetapi tidak berarti bahwa seluruh provinsi memiliki hal yang sama. Kita lihat beberapa provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus yang cukup tinggi yang pertama adalah Jawa Timur menambahkan kasus positif baru terkonfirmasi sebanyak 552 kasus baru dan juga melaporkan ada 154 yang sembuh. Kemudian DKI Jakarta melaporkan kasus positif yang baru adalah 257 kasus, dengan kasus sembuh sebanyak 286 orang. Jawa Tengah melaporkan 208 orang kasus baru dan melaporkan sembuh 50 orang. Kemudian Sulawesi Selatan melaporkan kasus baru 136 orang dan kasus sembuh 95 orang. Jawa Barat melaporkan 106 kasus baru dengan 17 orang sembuh.


Kalau kita lihat secara keseluruhan maka kita bisa mendapatkan ada 18 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasusnya di bawah 10. Dan ada 7 provinsi yang hari ini tidak ada penambahan kasus sama sekali, diantaranya adalah di Aceh, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo. Penambahan kasus sebanyak 1.607 tidak dimaknai bahwa keseluruhan kasus ini masuk ke rumah sakit karena sebagian besar justru kita dapatkan dari hasil kontak tracing terhadap kasus yang kita rawat di rumah sakit, kemudian dilakukan kontak tracing pada orang yang kita duga dan kita curigai tertular karena kontak erat dengan kasus positif yang kita rawat dan kemudian kita lakukan pemeriksaan secara masif dengan menggunakan pemeriksaan antigen baik dengan metode real time PCR, maupun dengan test cepat molekuler atau PCM, dari data data ini lah kita mendapatkan kasus kasus positif. Sebagian dari kasus positif ini justru tidak menunjukkan gejala yang diindikasikan untuk dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu maka langkah yang paling tepat menangani kasus ini adalah melaksanakan isolasi secara mandiri dengan ketat, ini menjadi penting karena kalau kita tidak laksanakan dengan baik maka akan menjadi sumber penularan baru di tengah tengah masyarakat kita. Kita harus menemukan kasus konfirmasi positif dan kemudian melakukan isolasi, baik isolasi itu dilaksanakan secara mandiri karena memang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit ataupun isolasi rumah sakit manakala memang ada indikasi untuk dirawat. Dengan cara seperti ini kita akan bisa memutuskan dan mengamankan yang bersangkutan agar tidak menjadi sumber penularan bagi masyarakat yang ada di sekitarnya.

Saudara saudara kalau kita lihat data hari ini kasus sembuh dilaporkan 886 sembuh sehingga totalnya menjadi 29.105 sembuh angka sembuh kita berada pada 45,42 persen rata-rata nasional kita. Jika kita melihat rata-rata global memang masih di bawah karena rata-rata global hari ini dilaporkan ada 56,71 persen, tetapi jika kita melihat secara keseluruhan, maka ada 11 provinsi sebenarnya yang sudah memiliki angka kesembuhan di atas 75 persen. Memang sudah banyak yang menjadi sembuh. Kasus meninggal yang kita catat hari ini ada 82 sehingga totalnya menjadi 3.171 orang, kalau kita lihat angka kematian secara nasional angka kita berada pada angka 5 persen ini pun juga relatif tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata dunia yang saat ini mencapai 4,72 persen.

Kasus yang kemudian positif dan membutuhkan perawatan kita masih memiliki kapasitas tempat tidur ruang isolasi yang cukup banyak karena bed occupacy ratio atau tingkat hunian rumah sakit tempat tidur isolasi secara nasional baru terisi 53,39 persen artinya kurang lebih masih ada separuh yang belum terisi. Kalau kemudian kita lihat di Jawa Timur misalnya maka tempat tidur isolasi yang disiapkan adalah sebanyak 5.837 tempat tidur, namun saat ini hanya terpakai 4.214 tempat tidur. Artinya pada posisi seperti ini secara keseluruhan maka posisi tempat tidur yang disiapkan masih cukup lebih dari cukup menurut kami. Oleh karena itu saudara saudara sekalian, kita tidak ada ruang untuk merasa pesimis di dalam penanganan ini namun mutlak masih diperlukan upaya keras dari semua pihak semua masyarakat untuk memutus rantai penularan ini. Kami akan melakukan bersama Gugus Tugas daerah tentunya akan melakukan upaya tracing penelusuran kontak dari kasus positif yang kita temukan. Kita pastikan bahwa kemungkinan orang yang tertular dan menjadi sumber penularan di masyarakat bisa kita temukan melalui pemeriksaan yang masif dan setelah itu maka kita akan memberikan rawatan yang terbaik apakah kemudian melaksanakan isolasi mandiri secara lebih bagus, lebih tepat atau kemudian dilaksanakan rawatan di rumah sakit dengan lebih baik. Saudara saudara ini lah yang menjadi kunci karena kita tahu bahwa hari ini 453 kabupaten kota di 34 provinsi telah terdampak. Dan masih banyak yang harus kita lakukan untuk kemudian memantau dengan ketat 39.928 orang ODP yang kita tengarai memiliki kasus riwayat kontak dekat dengan kasus positif. Dan kita juga harus mengejar untuk memastikan kembali apakah pasien yang kita rawat dengan gejala COVID-19 juga menjadi kasus yang positif konfirmasi atau tidak kita kenal dengan PDP sebanyak 13.767 orang. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian upaya menegakkan diagnosa tetap berbasis pada pemeriksaan antigen yaitu pemeriksaan menggunakan pemeriksaan PCR realtime atau TCM. Rapid test hanya digunakan untuk screening, karena rapid test yang ada di masyarakat sekarang adalah pemeriksaan rapid test yang berbasis pada antibody. Oleh karena itu ini kewaspadaan yang penting untuk kita semua. Dibalik itu semua kepatuhan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan menjadi kunci, menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir ini adalah kunci untuk memutus rantai penularan.

Saudara saudara di seluruh dunia kita melakukan hal yang sama, kita merubah kebiasaan-kebiasaan yang lama menjadi kebiasaan yang baru yang memungkinkan kita aman dan meyakinkan kita aman dari penularan COVID-19 ini. Karena dengan jaminan aman, karena kedisiplinan kita, karena konsistensi kita menjalankan protokol ini yang memberikan kesempatan untuk aktif kembali dan tentunya aktivitas yang mengarah pada produktif. Oleh karenanya saudara saudara sekalian mari komitmen ini kita bangun kembali hanya dengan cara seperti ini kita bisa menjalankan kegiatan dengan aman dan produktif agar COVID-19 ini bisa kita putuskan. Gunakan masker yang benar, gunakan masker dengan cara yang baik, cuci tangan yang benar dan kemudian pastikan kita tetap menjaga jarak dengan orang lain. Terimakasih selamat sore.

 


Tulis Komentar