Riau

Menparekraf Sandiaga Uno Siap Dukung Pariwisata Riau

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Sektor kepariwisataan di Bumi Lancang Kuning berupaya bangkit kembali dengan spirit baru dan langkah baru. Menghadirkan pikiran-pikiran, inovasi dan visi yang baru, sembari tetap konsisten dalam menggaungkan pentingnya menjaga protokol kesehatan.

Dinas Pariwisata Riau memulai gerakan kebangkitan dengan meluncurkan Calendar of Event (CoE) 2021, setelah selama lebih kurang setahun sektor kepariwisataan lumpuh akibat pandemi.

Tahun 2021 ini sebanyak 73 event diusulkan dari Kabupaten/Kota. Peluncuran agenda wisata itu, digelar di Anjung Seni Idrus Tintin, Pekanbaru, Ahad (11/4/2021) malam, juga ditandai dengan memperkenalkan sistem informasi pariwisata berbasis digital yang diberi nama ‘Jemari’ (Jendela informasi pariwisata Riau).

CoE 2021 yang digagas oleh Dinas Pariwisata Riau ini menjadi penting, bukan hanya dalam menandai pembenahan sektor kepariwisataan. Namun, lebih jauh menjadi medium kebangkitan bersama. Karena itulah, acara ini bertemakan ‘Reborn’ atau Kebangkitan kembali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkraf) RI, Sandiaga Uno turut hadir melalui virtual. Ia mengatakan acara yang digagas Dispar Riau itu memilih tema yang keren.

"Reborn menunjukkan optimisme, semangat bangkit kembali. Diharapkan tidak hanya bangkit kembali di masa pandemi, tetapi juga lahir kembali, memperbaiki diri," kata Sandiaga Uno, pada Ahad (11/4).

"Mari kita naikan level dan kualitas kita. Juga kita tinggikan semangat motivasi, bukan hanya sekadar bertahan, tapi bisa melihat peluang untuk menjadi pemenang," ujar Menparekraf.

Pada kesempatan itu, Sandiaga Uno putra yang putra yang lahir di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, mencoba menawarkan, suatu konsep platform kerjasama. Dimana bertumpu pada tiga strategi, adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

"Paska pandemi event akan lebih localized, personalized, customized dan smaller size. Singkatnya, setiap events akan menggali potensi lokal, dan memberikan manfaat kepada masyarakat lokal dan memberikan kesan dan manfaat terbaik bagi wisatawan," sebut Sandiaga Uno.

Oleh karena itu, pihaknya (Kemenparekraf) telah meluncurkan Event Kharisma Nusantara, dimana event ini juga mendorong tiga aspek utama, antara lain, relevan, digitalize, dan sustainability.

"Tiga aspek dasar penyelenggaraan event adalah local wisdom (potensi lokal), empowering (memberdayakan), dan adaptasi protokol CHSE (cleanliness, health, safety dan environment sustainability)," Sandiaga Uno menjelaskan.

"Jika diizinkan, saya ingin menghadirkan semangat baru. Bahwa event sudah bisa kita jalankan. Tentunya dengan berkolaborasi melaksanakan protokol kesehatan dan disiplin, serta tetap berkoordinasi memperhatikan arahan dari pihak Kepolisian, Satgas COVID-19, Dinas Kesehatan, dan Pemerintah setempat," ujarnya.

Lebih lanjut Sandiaga memaparkan, sesuai arahan Kapolri, anjuran pelaksanaan event berdasarkan status zona COVID-19 antara lain, zona hijau dapat melaksanakan offline event dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Kemudian, zona oranye misalnya dengan hybrid, dan zona merah dengan full online event.

"Harus disadari yang disampaikan ini adalah suatu kenormalan baru. Jadi ini adalah semangat kita. Mari bangkit percepatan pemulihan ekonomi Indonesia. Saya di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan betul-betul memberikan perhatian khusus untuk Provinsi Riau sebagai tanah kelahiran saya, tanah tumpah darah ibunda saya," tandas Sandiaga Uno.

Hadir juga pada acara tersebut, Gubernur Riau H Syamsuar. Dikatakanya, bahwa acara Riau Reborn merupakan terobosan yang digagas Dispar Riau, dalam pemulihan ekonomi.

"Selaku ketua Satgas provinsi Riau, saya menyampaikan, bahwa saat ini Riau sedang melaksanakan PPKM, dan semua kabupaten/kota harus melaksanakan PPKM," Syamsuar menegaskan.

"Setelah acara ini [Riau Reborn] dibuka, jangan kita sesuka hati. Tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Karena itu bagian yang terpenting untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19," Syamsuar kembali menegaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat menyampaikan, helat kali ini adalah salah satu representasi atas ide yang muncul dari kalangan yang beragam. Selain memperkenalkan Aplikasi Jemari (Jendela Informasi Pariwisata Riau) yang berupa panduan bagi wisatawan yang akan/mau berkunjung ke Riau.

"Meski terhitung sebagai pendatang baru di belantika kepariwisataan nasional, kita percaya bahwa Riau mampu. Salah satu yang jadi ceruk potensial itu, tentu saja dengan mengarahkan skala prioritas di sektor Pariwisata Halal," ujar Roni Rakhmat.

Roni menuturkan, wisata berbasis kearifan lokal dan keluhuran tradisi yang telah disepakati sebagai basis pengembangan, dirasa akan sangat berkorelasi dengan halal tourism. Selain kekhasan alam, keunikan kultur dan jaminan kuliner halal, Riau memiliki keunggulan geografis dekat dengan negara tetangga. Pekanbaru, sebagai basis, juga telah memiliki akses bandara berkelas internasional, kota bisnis dan konfensi, didukung hotel dan pusat-pusat perbelanjaan, kafe dan industri kreatif yang mayoritas dipelopori para anak-anak muda kita.

"Kita percaya bahwa, dengan semangat saling dukung, membangun pariwisata Riau yang kuat dan berakarakter itu, bukanlah semata bunga tidur. Insyaallah," Roni Rakhmat menuturkan.

Pada malam acara itu sebanyak 11 Anugerah Pariwisata Riau 2021 dipersembahkan Dispar Riau, adalah:

1. Kategori atraksi budaya Terpopuler, yakni Zapin Api, Kabupaten Bengkalis

2. Kategori Cendera mata terpopuler, yaitu Batik Bono Kabupaten Pelalawan.

3. Kategori Destinasi terpopuler, Pulau Beting Aceh, Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis.

4. Kategori Event wisata terpopuler, yakni Festival Subayang, Kabupaten Kampar.

5. Kategori kuliner Khas terpopuler, yaitu Konji Berayak dari Kabupaten Kuantan Singingi.

6. Kategori Pegiat seni terbaik adalah Rino Dezapati, dari Kota Pekanbaru.

7. Kategori Pokdarwis terbaik, yaitu Komunitas Pecinta Alam Kota Ranah, Desa Koto Ranah, Kabupaten Rokan Hulu.

8. Ketegri Ekowisata terpopuler, yakni Ekowisata Solop, Kabupaten Indragiri Hilir.

9. Kategori Situs sejarah terpopuler, adalah Tangsi Belanda, Kabupaten Siak Sri Indrapura.

10. Kategori Surga tersembunyi terpopuler, yakni Pulau Jemur, Kabupaten Rokan Hilir.

12 . Kategori Kabupaten/Kota tergiat dalam promosi pariwisata adalah Kabupaten Kampar.


Tulis Komentar