Riau

Hardianto Kritik Riau Terjebak Dalam Kondisi Hanya Penanganan Covid-19

Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto mengkritisi Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, yang diketuai oleh Gubernur Syamsuar. Kritik tersebut dikarenakan Satgas hanya berfokus pada penangangan bukan pada pencegahan.

 
"Kita kritisi. Dari awal, dari awal setiap rapat saya sampaikan, bahwa jangan sampai terjebak dalam kondisi hanya penanganan saja, bukan pencegahan. Kita terjebak hari inilah akibatnya. Siapa yang tak mampu, sakit masuk ke rumah sakit, yang mampu isolasi mandiri ya isolasi mandiri. Makanya tak akan pernah putus mata rantai Covid-19," kata Hardianto, Jumat (30/4/2021).
 
Politisi Gerindra ini mengatakan, bahwa dirinya mengingat kondisi tahun lalu, dimana saat rumah sakit penuh, banyak yang ngantre untuk masuk ICU, DPRD memanggil pihak terkait dan Forkompimda, untuk mencari solusi.
 
"Waktu itu, kesepakatan waktu itu semua rumah sakit rujukan yang ada yang sesuai ketentuan, maka minimal 5 persen jumlah bed harus wajib menyediakan ruang ICU. Dan alhamdulillah kita gesa dan berhasil tak ada antrian besar di ICU. Nah, itu kan kerja bersama waktu itu, kan bisa. Yang ingin saya sampaikan kan itu kerja bersama," cakapnya.
 
Hal yang paling penting selain penangnan adalah percepatan pencegahan eskalasi penyebaran Covid-19, dan ini yang belum dapat.
 
"Kita hanya fokus di penangnan bukan pencegahan. Padahal apapun cerita mencegah jauh lebih baik dari mengobati. Kalau dalam konteksnya untuk pencegahan harus mengeluarkan biaya, itu lebih baik dari pada penanganan," cakapnya lagi.
 
Untuk itu, Hardianto menuntut kepiawaian dan konsistensi Satgas yang diketuai Syamsuar, untuk lebih concern ke pencegahan.
 
"Apa gunanya tahun lalu kita kejar kejaran untuk merivisi Perda kita tentang penyelenggaraan kesehatan dengan tujuan disiplin. Sejauh mana Pemprov menegakkan perda tersebut? Sejauh mana efektifitas penegakan Perda tersebut di lapangan, untuk pencegahan penyebaran," ketusnya.
 
"Apakah kita biarkan saja Danrem dan Kapolda menggelar yustisi untuk mengemplang dan memperketat Prokes. Satgas sendiri bagaimana? Itu kita kritisi, dari awal saya berkali-kali rapat, saya sampaikan jangan sampai terjebak hanya penanganan bukan pencegahan," ujarnya.
 
Hardianto mempertanyakan, bahwa di awal -awal covid terjadi, pemerintah mempersiapkan segala macam mulai dari disinfektan, dan juga adanya tempat cuci tangan yang belakangan mulai kendor.
 
"Jangan sampai nanti ketika Covid-19 meningkat, yang disalahkam masyarakarat teking, masyakat ini-itu, padahal memang pencegahannya yang tidak ada," tukas Hardianto.


Tulis Komentar