Riau

Ini Tahapannya STP Riau Sosialisasikan Wisata Sehat saat Lebaran di Masa Pandemi

Ketua Tim pengabdian masyarakat Drs Riyono Gede Trisoko, MM berfoto bersama dengan anggota Elwira Handayani di depan STP Riau.

GILANGNEWS.COM - Lebaran sudah di depan mata. Mimpi untuk berlibur bersama dengan keluarga sepertinya tidak bisa dilakukan leluasa seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini tak lain karena masih tingginya kasus Covid-19 di Provinsi Riau. Seiring dengan itu juga terjadinya pembatasan kegiatan masyarakat baik mudik, transportasi dan lain sebagainya. Hal ini menimbulkan kecemasan di masyarakat khususnya tentang aktivitas di masa liburan.

Oleh karena itu, Sekolah Tinggi Pariwisata Riau (STP) Riau sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul pariwisata di Riau merasa perlu berpartisipasi membangun karakter sosial masyarakat melalui wisata sehat. Untuk itu, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Drs Riyono Gede Trisoko, MM bersama dengan Elwira Handayani melakukan "sosialisasi wisata sehat saat lebaran di era New Normal kepada masyarakat Riau melalui media online".

"STP Riau ingin memberikan suatu wacana tentang wisata sehat yang mudah-mudahan ini akan bisa memberikan suatu gambaran tentang bagaimana masyarakat di Riau ini mengisi kegiatan liburan dengan tetap sehat dan aman," ujar Riyono Gede Trisoko, selaku ketua dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, Senin (10/5/2021).

Ia mengatakan wisata sehat ini adalah merupakan bagian daripada upaya civitas akademi kampus untuk mengembangkan tentang bagaimana peranan pendidikan tinggi di masyarakat.

"Melalui analisa kami dalam tim pengabdian masyarakat, kami melihat ada beberapa model yang harus disiapkan oleh masyarakat ketika hendak berwisata. Namun demikian, sebelumnya kegiatan ini dimaksudkan adalah sebagai bagian daripada upaya kita untuk membantu pemerintah dalam rangka mengurangi penyebaran covid-19 melalui kegiatan wisata sehat," cakapnya.

Lanjut Dosen STP Riau ini, dalam wisata sehat hal yang perlu dipahami sebenarnya adalah bagaimana pemahaman masyarakat tentang tempat wisata. Itu yang harus pertama kali diketahui. Tujuan wisata yang aman dan sehat itu adalah tujuan wisata yang selama ini sudah dipandu oleh pemerintah dengan pemenuhan unsur-unsur Cleanliness, Healthy, Safety and Environment (CHSE) nya.

"Namun sebelum itu semua, hal yang paling penting adalah sebelum berwisata, pastikan kondisi anda sehat. Kalau sakit jangan pergi liburan ke tempat wisata. Sebaiknya istirahat saja di rumah," sebutnya.

Dikatakan Riyono lagi, untuk tempat-tempat wisata yang ada unsur CHSE nya memberikan pilihan serta memberikan jaminan terhadap pengelolaan kesehatan kemsayarakat. Dan masyarakat harus tahu tentang hal teersebut.

"Jadi masyarat berwisata sehat ini harus memahami dulu tempat wisatanya apa yang akan dituju, karena unsur-unsur yang ditentukan pemerintah harus terpenuhi didalamnya. Itulah CHSE tadi," Cakapnya.

Selanjutnya sebelum masyarakat berwisata juga harus memiliki pengetahun tentang apa yang harus disiapkan selama dalam perjalanan misalnya kendaraan. Semua harus disiapkan.

"Sebelum berangkat berwisata, masyaraat juga harus menyiapkan tentang apa yang menjadi kebutuhan pribadi seperti obat-obatan. Itu memang harus disiapkan karena itu dianggap sensitif sehingga tidak menimbulkan kecemasan di area wisata. Seperti contohnya nanti bersin-bersin karena alergi tapi dikira Covid. Hal-ha tersebut yang harus dihindari untuk itu obat-obatan harus disiapkan juga," ungkapnya.

Yang selanjutnya adalah ketika berwisata menggunakan kendaraan, sebaiknya dilakukan penyemprotan mobil dengan menggunakan spray disinfektan. Hal ini perlu dilakukan karena orang melakukan traveling paling banyak berada di dalam mobil. Sehingga mobil memang perlu disemprot. Ini barangkali baru namun masyarakat harus tahu. Jangan lupa juga selama perjalanan harus mematuhi rambu-rambu.

"Kemudian yang selanjutnya adalah jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum memasuki lokasi wosata. Kita turun dari mobil harus cuci tangan. Barangkali tempat wisata yang sudah memenuhi CHSE akan menyiapkan banyak tmpat cuci tangan. Jadi dimana saja harus cuci tangan, sesering mungkin cuci tangan di lokasi wisata, sehingga ini akan membuat kita terus tetap merasa bersig," ungkapnya.

Yang selanjutnya untuk menjadi perhatian adalah di tempat wisata misalnya, bagaimana agar tidak berkerumun tapi bisa berbaur dengan keluarga. Ini harus dibatasi, kelompok-kelompok harus dibatasi.

"Karena pada umumnya liburan saat lebaran itu cenderung dengan keluarga sehingga kita bisa memilih untuk tidak datang atau berfoto dulu di tempat yang ramai. Tunggu pengunjung lain tidak berkerumun di satu titik baru kita gantian. Ini perlu dismapaikan ke oang tua," sebutnya.

Yang tak kalah pentingnya lagi adalah, selama di tempat wisata agar selalu menggunakan masker dan tidak melepasnya. "Kemudian ketika hendak keluar dari tempat wisata, kita bisa kembali mencuci tangan ataupun mengunakan handsantizer. Selanjutnya bisa juga melakukan kumur dengan air garam ketika sampai di rumah. Atau bisa juga minum-minuman herbal. Ini dilakukan agar tubuh kita tetap sehat dan terjaga staminanya," sebutnya.

Lanjut Riyono lagi, mengapa STP Riau perlu menyampaikan ragkaian ini? Hal ini karena dalam penanganan pandemi seperti saat ini STP Riau melihat yang perlu dibangun oleh masyaraata adalah edukasi tentang bagaimana melakukan wisata dengan sehat melalui imun tubuh yang baik.

"Diantaranya melalui tahapan-tahapan yang sudah disampaikan. Itu adalah solusi yang harus diketahui masyarakat tentang bagaimana kita berwisata dengan sehat dan aman di masa pandemi," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, lanjut Riyono, saat ini STP Riau juga mempunya peta wisata. Jadi ada peta wisata dengan jarak tempuh dengan rest areanya. Tapi karena sekarang dibatasi dalam lokal otomatis STP Riau lebih memperhatikan kepada kebutuhan masyarakat lokal, sehingga jarak tempuh keluar kota atau rest area tidak jadi acuan yang utama.

"Namun yang jadi acuan utama adalah kesiapan para keluarga sebelum berwisata dengan tahapan yang sudah disampaikan tadi. Mudah-mudahan melalui sosialisasi ini masyarakat akan terjaga "herd imunity" nya dan dapat menikmati liburan dengan aman dan sehat," harapnya.


Tulis Komentar