Legislator

Beberapa Faktor Yang Jadi Pemicu Lonjakan Covid-19 Kepada Anak

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Tidak hanya orang dewasa, tren peningkatan kasus positif Covid-19 pun terjadi pada anak-anak. Kasus Covid-19 anak (0-18 tahun) menyumbang setidaknya 12,6 persen kasus Covid-19 keseluruhan.

"Data ini tentu di luar dugaan kita. Masih banyak catatan yang memungkinkan anak terpapar Covid-19. Kondisi ini perlu kita evaluasi, apa yang butuh perbaikan," ujar Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, dalam Rakornas KPAI 2021 yang diselenggarakan secara daring, Rabu (30/6).

 
 

Ada banyak faktor yang memicu peningkatan kasus positif Covid-19 pada anak. Dari pantauan KPAI, kasus positif pada anak terjadi disebabkan berbagai faktor.

Berikut berbagai faktor yang dimaksud.

1. Anak tertular Covid-19 dari keluarga yang terpapar.
2. Anak tertular dari lingkungan sosial bermain dan interaksi anak. Kondisi serba terbatas dan dalam kondisi tertentu, anak lepas dari pengawasan orang tua lantas bermain di luar rumah.
3. Tertular dari lingkungan sosial tempat tinggal anak.
4. Anak dibawa ke lokasi kerumunan oleh keluarga.
5. Kepatuhan protokol kesehatan yang masih belum maksimal.

Tak hanya itu, absennya orang tua membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi juga ditengarai Susanto menjadi salah satu faktornya. Hal tersebut, lanjutnya, berpengaruh terhadap kekebalan tubuh anak.

"Kemudian ketakutan orang tua, bahwa situasi Covid-19 ini tidak hanya berdampak ke fisik, tapi juga psikologis. Orang tua enggan, menunda konsultasi ke layanan kesehatan untuk anak yang terpapar," imbuhnya.

Dalam riset yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet, angka mortalitas pada pasien Covid-19 anak yang dirawat di rumah sakit di Jakarta tertinggi pada anak usia 0-4 tahun (11 persen), anak 5-9 tahun (4 persen), anak 10-19 tahun (2 persen).

Di saat yang sama, vaksinasi jadi masih menjadi harapan untuk memerangi pandemi. Dari riset yang dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada April 2021 lalu, Ketua IDAI Aman B Pulungan menuturkan, mayoritas responden ingin melakukan vaksinasi pada anak. Dari sebanyak 14.473 responden, 78,5 persen di antaranya bersedia jika anaknya mendapatkan vaksinasi.

"Vaksin ini sangat diperlukan. Vaksin untuk anak-anak akan memungkinkan anak-anak untuk kembali masuk sekolah dan bersosialisasi. Ini penting dalam tumbuh kembang anak," imbuh Aman.


Tulis Komentar