Nasional

Kisah Yana 'Cadas Pangeran', Hilang Misterius hingga Pengakuannya

Yana yang sempat dikabarkan hilang di Cadas Pangeran.

GILANGNEWS.COM - Yana van Cadas Pangeran, begitulah julukan yang disematkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada Yana Supriatna, warga Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Julukan itu diberikan setelah Yana membuat heboh publik dengan aksi prank yang seolah hilang di Cadas Pangeran.
Julukan itu, ia berikan dalam postingan di Instagram pribadinya. Dalam unggahannya pria yang akrab disapa Kang Emil ini menampilkan beberapa potongan berita terkait kehilangan Yana.

Kemudian dalam captionnya dia menulis beberapa poin yang salah satunya terkait 3 tipen manusia. Pertama Kang Emil menulis tipe nyusahin, tipe B aja dan tipe manusia mulia yang selalu bawa manfaat. "Yana van Cadaspangeran tipe pertama," tulis Kang Emil.

Yana memang sempat bikin heboh setelah dikabarkan hilang di Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang pada Selasa (16/11/20210) malam. Dua hari kemudian atau pada Kamis (18/11/2021) sore, Yana nyatanya ditemukan dalam kondisi sehat di Dawuan, Majalengka.

Kehebohan bermula saat pesan WhatsApp yang dikirim Yana kepada istrinya menyebar di media sosial. Pesan itu dikirim sebelum Yana benar-benar dinyatakan hilang.

Saat menerima pesan itu, keluarga Yana pun langsung melapor kepada pihak berwajib. Petugas yang saat itu menerima laporan, bersama BPBD Sumedang langsung meresponnya dengan melakukan pencarian awal.

Dalam pesannya, Yana mengabarkan seolah-olah dirinya telah menjadi korban kejahatan dari seseorang. Yana seolah sedang berada di tepian dasar Jurang Cadas Pangeran yang mana di sana mengalir deras air Sungai Cipeles.

Untuk memperkuat kebohongannya, ia meninggalkan sepeda motornya di kawasan Cadas Pangeran. Sepeda motor bernomor Z 2333 AB yang ditemukan oleh keluarganya itu, dibiarkan terparkir di pinggir Jalan Cadas Pangeran dengan keadaan stang yang terkunci tanpa mengalami kerusakan bersama helmnya.

Saat itu, publik pun sukses terseret ke dalam pusaran narasi yang dibuat Yana. Doa dan simpati pun mengalir untuk Yana van Cadas Pangeran agar secepatnya ditemukan.

Tim Sar Gabungan dari unsur TNI/Polri, Basarnas, BPBD Sumedang, PMI, Sukarelawan, LSM dan dibantu warga pun dikerahkan untuk mencari keberadaan Yana. Sedikitnya, ada 200 personil dari kepolisian diterjunkan berikut Tim K-9 dari Polda Jabar.

Dua anjing pelacak jenis belgian malinois dan labrador reteiever pun dipaksa untuk mencium bau keringat Yana dari balik helm yang ditinggalkannya. Dengan sigap, kedua anjing itu pun mulai melakukan penelusuran dari mulai titik lokasi ditemukannya motor sampai ketepian jurang Cadas Pangeran.

Tidak hanya Tim Sar Gabungan, kabar hilangnya Yana pun menyedot perhatian sejumlah para normal. Segala cara hingga mantra pun sempat terucap dibalik tebing yang menjadi saksi bisu dari kebohongan Yana. Ragam cerita soal Yana yang dibawa 'oray koneng' (ular kuning) hingga tenggelam di dasar jurang pun muncul dari para normal tersebut.

Selama tiga hari pencarian, kawasan Cadas Pangeran yang biasanya sepi, menjadi ramai didatangi orang. Tidak jarang dari mereka adalah warga biasa yang sengaja datang hanya sekadar penasaran ingin melihat titik lokasi menghilangnya Yana.

Namun seperti kata pepatah, 'sepandai-pandainya tupai akhirnya jatuh juga'. Pencarian yang melibatkan banyak orang pun akhirnya dihentikan pada Kamis (18/11/2021) sore setelah pihak kepolisian berhasil menemukan keberadaan Yana.

Yana pun kemudian dibawa dan diamankan ke Mako Polres Sumedang pada saat itu juga. Dari hasil pemeriksaan sejauh ini, sedikit terkuak bahwa aksi Yana itu dipicu lantaran persoalan pekerjaan dan persoalan keluarga.

Kepala Seksi Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana menyatakan soal kabar bahwa Yana dikabarkan hilang lantaran untuk mengunjungi seorang janda dan isteri muda adalah kabar hoaks. Aksi Yana, kata Dedi, lantaran dipicu oleh persoalan pekerjaan dan persoalan keluarganya.

"Isu bahwa Yana pergi ke rumah Janda atau isteri muda itu hoaks, tidak ada itu, Yana saat ditemukan oleh petugas di sekitaran Masjid di Daerah Dawuan Majalengka, karena dia tidak punya saudara di Cirebon atau di Majalengka, makanya memilih tidur di masjid," ungkap Dedi kepada wartawan, Minggu (21/11/2021).

Dedi menerangkan, saat itu atau pada selasa (16/11/2021) malam, Yana sengaja meninggalkan sepeda motornya di Cadas Pangeran untuk kemudian naik kendaraan umum menuju ke Cirebon. Namun, kata Dedi, kendaraan yang ditumpanginya hanya sampai Dawuan, Majalengka sehingga Yana pun memutuskan untuk tidur di salah satu Masjid yang ada di sana.

"Karena mobil elf yang ditumpanginya hanya sampai Dawuan Majalengka maka Yana pun tidur di sebuah Masjid di Majalengka," kata Dedi.

Yana kemudian melanjutkan perjalanan keesokan harinya atau pada Rabu (17/11/2021) pagi menuju ke Cirebon. Yana yang tidak memiliki tujuan jelas, akhirnya kembali memilih diam di salah satu masjid di Cirebon.

"Karena di Cirebon juga tidak ada keluarga dan tujuan jelas, Yana pun diam di masjid sampai siang," ujarnya.

Baru pada kamis (18/11/2021) sore, kata Dedi, setelah Yana kembali ke Dawuan, Majalengka, ia pun akhirnya ditemukan oleh anggota Satreskrim di sekitaran salah satu Masjid yang ada di sana. Yana ditemukan saat dirinya kebingungan menghadapi persoalan yang ditanggungnya.

"Ya mungkin karena bingung menghadapi masalah, apalagi tidak punya saudara baik di Cirebon ataupunMajalengka, jadinya berpindah-pindah tanpa tujuan jelas," terang Dedi.

Curhat Yana dari mulai Sertifikat, Tangisan hingga Terlintas Loncat Jurang Cadas Pangeran

Tidak lama setelah Yana ditemukan, video berdurasi 1.14 menit saat Yana sedang diamankan di Mako Polres Sumedang pun tersebar di media sosial. Dalam video itu Yana sedikit mengungkapkan terkait alasan ia melakukan aksinya tersebut.

Yana mengaku pada Selasa siang selagi hujan deras, pukul 12.30 WIB, ia berangkat kerja yang dimulai dari Sumedang ke Bandung untuk mengurus sertifikat. Namun, dalam video tersebut, dia tak membeberkan sertifikat apa yang diurusnya.

Dia mengaku benar-benar nangis. Tetapi Yana tidak membahas sosok orang jahat yang ikut menumpang di motornya. Ia pun tak merinci apakah menangis saat perjalanan ke kantor di Bandung atau pulang ke Sumedang.

Tatapan matanya mengarah kepada si perekam video. Yana menyinggung soal sang anak.

"Di jalan ge abdi nangis. Ieu budak kumaha. Piraku abdi kedah ninggalkeun heula putra (Di jalan saya juga menangis. Ini anak bagaimana. Masa saya harus meninggalkan anak)," ucap Yana dalam video yang telah kita lihat, Sabtu (20/11/2021).

Kemudian kepada polisi ia pun sedikit curhat soal dirinya yang sempat terlintas untuk loncat ke dalam Jurang Cadas Pangeran. Namun niat itu dibatalkannya setelah teringat anaknya.

"Sapanjang jalan teh duh kedah kumaha. Kawitna kitu abi teh,ngaiyeukeun maneh weh ka jurang saur abi teh. Tapi kaemutan putra (Sepanjang jalan itu kepikiran harus bagaimana. Sebelumnya seperti itu saya, apakah mengamini saja ke jurang kata saya itu. Tapi terpikir anak saya)," tuturYana.

Pemeriksaan Yana

Yana berhasil ditemukan oleh anggota Satreskrim Polres Sumedang pada Kamis (18/11/2021) sore. Yana kemudian diboyong ke Mako Polres Sumedang hingga tiba sekitar pukul 20.00 WIB.

Pemeriksaan terhadap Yana pun dilakukan keesokan harinya atau pada Jumat (19/11/2021).

Satu demi satu, narasi Yana pun mulai terbongkar. Mesti keterangannya masih berubah-ubah, namun ia tidak bisa mengelak saat harus menjawab sederet pertanyaan dari penyidik.

Kepada polisi ia pun mengaku bahwa perbuatannya itu dipicu lantaran masalah pekerjaan dan keluarga.

"Bersangkutan (Yana) masih kita dalami (pengakuannya) soal meninggalkan motor di Cadas Pangeran dan keluarganya yang mengarah pada pekerjaan bersangkutan di sebuah kantor notaris di Bandung. Sekaligus juga ada permasalahan lain dengan keluarga dari pihak istrinya," tutur Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto kepada wartawan pada Jumat (19/11/2021) sore.

Polisi belum menyimpulkan motif sebenarnya di balik aksi sandiwara Yana tersebut. Sebab hingga saat ini Yana masih didengar keterangannya.

Menurut Eko, pihaknya membatalkan agenda jumpa pers berkaitan perkembangan kasus Yana yang dijadwalkan Jumat (20/11/2021). Alasannya karena Yana tidak tegas bercerita kepada polisi.

"Keterangannya masih berubah-ubah. Jadi, semula kami akan memberikan keterangan pers secara lengkap hari ini, namun belum bisa. Cukup kompleksitas motif yang bersangkutan itu," ujar Eko.

Polres Sumedang perlu mendalami permasalahan ini dengan mengkonfirmasi sejumlah pihak yaitu kepada manajemen tempat Yana bekerja dan pihak keluarganya.

Polisi menegaskan voice note itu betul suaranya Yana. Namun isi dari ucapan Yana yang dikirim kepada sang istrinya itu bohong belaka.

"Hasil interogasi sementara voice note tidak benar atau bohong," kata Kapolres.

Status Yana hingga kini masih dalam penyidikan jajaran Polres Sumedang. Polisi pun akan memeriksakan kondisi kejiwaan Yana.

Rencananya, pihak kepolisian akan membeberkan segala fakta terkait aksi prank yang dilakukan Yana pada Senin (22/11/2021).


Tulis Komentar