Nasional

KIPI Jelaskan Kronologi dan Analisis Meninggalnya Anak di Jombang Usai Divaksinasi

Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari.

GILANGNEWS.COM - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari menyampaikan kronologi meninggalnya seorang anak bernama Bayu pasca penyuntikan vaksin Covid-19 di Kabupaten Jombang. Sang anak divaksinasi di Puskesmas.

"Riwayat disirkumsisi sebelum tanggal vaksinasi di sekolah. Pada waktu tanggal vaksinasi di sekolah lukanya belum kering maka ditunda dua hari kemudian," kata dia kepada wartawan, Minggu (2/1).

Setelah kondisinya pulih, Bayu divaksinasi di Puskesmas. Bersama 18 orang anak lain yang juga divaksin.

"Sepulang dari vaksinasi beberapa jam kemudian Bayu mengeluh pusing, tapi dibawa orang tuanya ke sawah. Di sawah dia tidak main sama temen-temennya yang main bola. Dia main game," lanjut dia.

Ketika tengah malam, Bayu mengalami demam, muntah, hingga penurunan kesadaran. Kondisi tersebut berlangsung hingga subuh.

Orang tua tidak membawa Bayu ke rumah sakit. Paginya, Bayu dibawa ke Puskesmas.

"Namun sampai di Puskesmas udah nggak ada. Jadi tidak bisa dilakukan pemeriksaan fisik, tidak ada rontgen, tidak ada CT Scan, tidak ada pemeriksaan darah, dan lain," terang dia.

Komda KIPI Jawa Timur, Pokja KIPI Jombang, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim melakukan investigasi. Tujuan investigasi yakni untuk mencari adanya hubungan antara vaksinasi dengan kejadian paska vaksinasi.

Berbagai data dan keterangan dikumpulkan. Termasuk hasil uji klinis vaksin. Cerita dari orang tua Bayu pun diambil.

"Kita lihat data-data yang ada di Komnas. Kita lihat dari uji klinis fase I, fase II, fase III yang dilakukan oleh produsen, yang disampaikan ke BPOM, diterbitkan di jurnal-jurnal yang terpandang. Kita lihat-lihat lagi statement WHO tentang vaksin Pfizer, kemudian European Medical Agency tentang gejala KIPI Pfizer pada anak," urai dia.

Komnas KIPI memiliki data yang menunjukkan gejala serupa. Seperti demam hingga penurunan kesadaran. "Tapi tidak ada yang sampai meninggal."

Komnas KIPI tidak bisa menyimpulkan kematian Bayu terkait vaksinasi yang diterima. Alasannya tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa meninggalnya anak ini terkait dengan vaksinasi.

"Karena tidak kasus serupa di kota lain tidak ada, di negara lain tidak ada. Laporan-laporan yang kami baca itu tidak ada," ucap dia.


Tulis Komentar