Nasional

Anies Baswedan dan Makna Azan Jelang Pemilu 2024

Anies Baswedan.

GILANGNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya bicara tentang Pemilu 2024. Selama ini, meski telah digadang sebagai capres potensial di sejumlah survei, Anies kerap menghindar menjawab soal Pemilu 2024.

Anies mengibaratkan Pemilu 2024 seperti waktu salat. Sehingga apabila belum terdengar suara azan, maka belum waktunya bersikap.

"Kalau belum masuk waktunya, jangan bunyikan suara Azan. Kalau dengar Azan jam 10 pagi, pasti semua lihat jam, apa artinya? Nah sekarang belum waktunya Azan, jadi jangan Azan dulu, jadi begitu kira-kira," ujarnya saat Talk Show Kebangsaan di Rumah Makan Losari Makassar, Jumat (21/1).

Apa makna dari analogi Anies tersebut?

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menuturkan, pernyataan Anies menyindir Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang sudah bicara siap maju di Pilpres 2024. Padahal, Ridwan Kamil belum selesai menuntaskan pekerjaannya.

"Pernyataan Pak Anies itu sebenarnya menyindir Pak Ridwan Kamil yang sudah deklarasi duluan sekarang. Karena mungkin menurut Pak Anies ya, masa jabatan Pak Ridwan belum selesai sebagai gubernur. Tapi sudah Azan itu yang jadi metafornya pak Anies," kata Kunto saat ditanyai wartawan, Sabtu (22/1).

Anies, kata Kunto, tidak menutup kemungkinan maju dalam laga Pilpres. Hal itu terlihat dari pernyataan-pernyataan ditambah dengan survei elektabilitas berada pada posisi yang menguntungkan.

"Kalau lihat bagaimana Pak Anies bekerja, Pak Anies masuk gelanggang politik, saling balas sindir dengan Giring, sekarang mengomentari Ridwan Kamil. Sebenernya ada dorongan untuk menuju Pilpres 2024," pungkasnya.

Sementara itu, Peneliti Senior Populi Center, Usep S Ahyar menilai, makna dari metafor yang diungkap Anies memang belum saat untuk mendeklarasikan diri maju sebagai calon presiden.

Namun, Usep menilai, dari sikap yang ditunjukkan Anies di lapangan memang sudah tampak ada niatan untuk maju sebagai calon presiden. Terlebih, sejumlah relawan telah melakukan deklarasi untuk mendukung Anies di Pemilu 2024.

“Mungkin ya masih bawah tanah ya gerakan-gerakannya. Tapi belum deklarasi secara resmi, ya masih 1-2 tahun lagi kan. Tapi secara komunikasi Pak Anies, saya kira perilaku politiknya memperlihatkan memperlakukan ke arah situ,” kata Usep.

Usep menilai, Anies tak mau deklarasi lebih awal seperti calon presiden lainnya. Menurut dia, Anies masih memiliki panggung di Jakarta untuk terus memikat hati masyarakat menuju Pemilu 2024. “Karena dia masih menjabat gubernur, juga bisa masih bisa membuktikan dan menggembargemborkan di pemerintahan,” terang dia.

Usep menambahkan, pernyataan Anies tidak bisa dibilang menyanggah keinginan maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024. Karena itulah, Anies memilih kalimat Azan yang belum waktunya.

Menurut dia, Anies berpandangan saat ini waktunya buktikan dulu kinerja sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Kampanye belum waktunya tapi kan bukan berati dia menyangkal bersiap untuk dicapreskan,” tambah dia.


Tulis Komentar