Nasional

OTG Cerita 'Dipaksa Isolasi di Fasilitas Jorok', Kemkes Bicara Evaluasi

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Seorang pasien OTG Corona di Surabaya menceritakan 'dipaksa' menjalani karantina di tempat isolasi terpusat. Pasien terkejut karena saat tiba di lokasi karantina justru ruangan isolasinya jorok dan tak higienis.

Pengalaman itu disampaikan akun @swimmin_dory di Twitter. Pasien tersebut menjabarkan fasilitas dan ruangan yang tak layak bagi pasien yang sedang recovery.

Pasien tersebut menceritakan kondisi hotel tempat dia dikarantina kotor dan terlihat jorok. Kemudian fasilitas lift di tempat karantina juga tidak berfungsi.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan lokasi isolasi terpusat seharusnya layak ditempati para pasien. Dia menyebut masukkan dari warga jadi bahan evaluasi Satgas COVID daerah.

"Yang pasti harus layak ya dan ada tim gabungan yang akan memberikan penilaiannya. Masukan dari masyarakat menjadi bahan evaluasi perbaikan Satgas dan dicoba dicarikan jalan keluar yang tentunya tetap demi keselamatan bersama," ujar Siti kepada wartawan, Senin (1/2/2022).

Dia menegaskan isolasi terpusat diwajibkan dilakukan pasien setiba dari perjalanan luar negeri. Pelaku domestik masih bisa diizinkan melakukan isolasi mandiri.

"Kalau PPLN harus isolasi terpusat," ucap Siti.

Sebelumnya, setelah cuitannya viral, pasien dengan nama akun Twitter @swimmin_dory itu menyampaikan kabar terbaru, yakni petugas sudah mulai membenahi ruangan isolasi di tempat karantina terpusat. Sejumlah petugas melakukan bersih-bersih.

"Update, di sini dah banyak orang mulai beberes, wallpaper2 yg dah mlungker2 ini lagi digarap... mulai dibersihkan sapu pel... semoga lift nya juga segera nyala yaaa," katanya.

Dia menyayangkan lokasi karantina terpusat justru kondisinya tidak higienis.

"Kenapa dipaksa ke sini, tidak boleh isoman di rumah sendiri walau fasilitas lengkap (padahal tanpa gejala dihimbau isoman aja). Kondisi tempat karantina yg belum siap," katanya.


Tulis Komentar