Dunia

AS Selidiki Puluhan Mayat Yang Geger Ditemukan di Truk Trailer

Situasi di lokasi temuan puluhan mayat migran dalam trailer.

GILANGNEWS.COM - Jumlah temuan mayat migran di dalam trailer yang ditinggal begitu saja di tepi jalanan Texas, Amerika Serikat (AS), bertambah menjadi 51 mayat. AS pun melakukan penyelidikan kriminal terkait temuan mayat itu, dengan Presiden Joe Biden menyalahkan para penjahat penyelundup manusia profesional atas tragedi ini.

Seperti dilansir AFP, Rabu (29/6/2022), seorang pejabat Bexar County, Rebeca Clay-Flores, melaporkan bahwa penghitungan terbaru menunjukkan sedikitnya '39 pria dan 12 wanita' ditemukan tewas, menyusul temuan truk trailer-traktor yang ditinggalkan begitu saja di ruas jalanan terpencil pada Senin (27/6) waktu setempat.

Tidak disebutkan lebih lanjut jumlah korban selamat yang kini dirawat di rumah sakit. Namun dilaporkan jumlahnya mencapai 11 orang dengan didasarkan pada penghitungan awal yang disampaikan para pejabat setempat. Empat orang di antaranya merupakan anak-anak.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pihaknya telah memulai penyelidikan kriminal, dengan Biden membidik sindikat penyelundupan manusia.

"Hilangnya nyawa yang tragis di San Antonio, Texas, yang terjadi kemarin sangat mengerikan dan memilukan," ucap Biden dalam pernyataannya pada Selasa (28/6) waktu setempat.

"Insiden ini menggarisbawahi perlunya memburu industri penyelundupan kriminal senilai miliaran dolar yang mengincar para migran dan menyebabkan terlalu banyak kematian orang-orang tak bersalah," imbuhnya.

Secara terpisah, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyebut asal kewarganegaraan beberapa dari puluhan mayat itu telah teridentifikasi. Disebutkan Lopez Obrador bahwa 22 orang berasal dari Meksiko, tujuh dari Guatemala dan dua dari Honduras.

"Ini adalah kemalangan yang luar biasa," sebutnya.

Ini merupakan insiden tunggal paling mematikan dalam ingatan yang melibatkan para migran di sepanjang perbatasan selatan AS. Insiden semacam ini menarik perhatian pada risiko yang dihadapi oleh ratusan ribu orang yang berniat masuk wilayah AS dari Meksiko tanpa izin.

Pada Senin (27/6) waktu setempat, suhu udara di San Antonio tercatat mencapai 103 derajat Fahrenheit atau 39,4 derajat Celsius, dan suhu di dalam trailer tanpa ventilasi itu diperkirakan jauh lebih tinggi dari itu.

Tiga orang telah ditahan terkait temuan mayat migran ini, namun para pejabat setempat tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Sementara laporan Reuters menyebut dua orang telah didakwa di pengadilan federal AS terkait temuan mayat migran itu. Dua terdakwa itu merupakan warga negara Meksiko yang ditangkap menyusul temuan mayat di dalam trailer pada Senin (27/6) waktu setempat.

Menurut dokumen pengadilan dan pernyataan otoritas AS, kedua warga Meksiko itu didakwa atas kepemilikan senjata api ilegal saat berada di wilayah AS.

Dalam pernyataannya, Biden juga menegaskan dirinya telah meluncurkan kampanye antipenyelundupan manusia yang fokus pada sindikat penyelundup dan menangkap 2.400 orang dalam beberapa bulan terakhir.

"Mengeksploitasi individu yang rentan demi keuntungan sungguh memalukan, seperti halnya melebih-lebihkan secara politik soal tragedi ini," sebutnya.


Tulis Komentar