Riau

Pelajar SMK Nekat Mengakhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Korban saat diperiksa tim dokter Puskesmas Kelayang

GILANGNEWS.COM - Diakhir libur semester dan tahun baru 2017, Seorang pelajar salah satu SMK di Kabupaten Indragiri Hulu Riau, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara sesat, Pelajar yang diketahui berinisial FS (19), warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Kelayang itu ditemukan tewas tergantung di dapur rumahnya, Senin (2/1/2017) sore, sekitar pukul 17.30 WIB. Korban pertama kali ditemukan oleh neneknya bernama Ruminah (55) yang saat itu hendak ke kamar mandi untuk mandi sore.
Berdasarkan informasi yang dirangkum GoRiau.com, sore itu nenek korban hendak ke kamar mandi untuk mandi sore. Ketika menuju kamar mandi, Ruminah kaget melihat cucunya tergantung dengan menggunakan seutas tali nilon tepat di ruang dapur depan kamar mandi rumah itu.  Melihat hal itu, Ruminah berteriak histeris minta tolong sambil memanggil anggota keluarganya yang lain. Warga dan keluarga yang datang langsung memberikan pertolongan dengan cara memutus tali gantungan dari leher korban, sebagaimana dilansir goriau.com

Melihat korban masih bernafas, warga langsung melarikan korban ke puskesmas terdekat. Sayang, takdir berkehendak lain. Nyawa korban sudah tidak tertolong saat dalam perjalanan ke Puskesmas Polak Pisang. Atas kejadian itu, warga setempat langsung memberitahu pihak Polsek Kelayang sekira pukul 19.00 WIB. "Kita diberi tahu setelah korban meninggal, sekira pukul 19.00 WIB," ungkap Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni melalui Paur Humas Iptu Yarmen Djambak, kepada GoRiau.com, Selasa (3/1/2016). Disebutkan Yarmen, dari data yang himpun dan berdasarkan hasil observasi dokter puskesmas, yakni dr Armika Sari Putri, pada jasad luar korban ditemukan luka memar dan biram pada bagian leher yang diduga akibat bekas gantungan tali. Terkait kejadian itu, pihak keluarga dan nenek korban telah mengiklaskan kematian korban dan menolak dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab lain kematian korban serta pihak keluarga akan membuat surat pernyataan atas tidak bersedia untuk dilakukan otopsi, pungkas Yarmen menerangkan.***


Tulis Komentar