Pekanbaru

Mantap, Selain Tanaman, Banyak Jalan Setapak di RTH Sudirman

GILANGNEWS.COM - Menjelang tutup tahun 2016, warga terhibur dengan kehadiran Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Ahmad Yani. Namun hanya sebentar saja, seperti harapan palsu, taman itupun kembali ditutup sepekan terakhir ini. Tapi kabar gembira baru segera datang, ada taman baru RTH Sudirman yang saat ini sedang dibangun.

Berdasarkan pantauan, perkembangan pembangunannya pada Rabu (11/1). Taman ini sudah terlihat wujudnya dengan begitu banyak jalan setapak, bahkan jembatan kecil yang berada di tengah taman. Pantauan dari lantai 3 salah satu gedung terdekat, taman bekas Kaca Mayang tersebut terlihat hamper selesai.

Lahannya yang luas, sekitar 2,5 hektare membentang dan memantulkan cahaya putih karena sengatan matahari, siang. Hanya saja, bila menilik namanya yang RTH bukan Ruang Terbuka Publik (RTP), taman ini belum menghijau. Pohon-pohon yang ditanam terlihat masih berjuang untuk bertahan tumbuh di tengah cuaca panas kota.

Menurut Asep, petugas jaga yag ditemui Riau Pos di pos keamanan RTH Kaca Mayang, pada dasarnya pembangunannya hampir rampung. Segala fasilitas sudah tersedia dengan baik. Kelengkapan sebuah taman yang akan menampung banyak orangpun sudah terpenuhi.

"Untuk segala properti seperti bangku taman, tempat sampah, jembatan kecil-kecilan, WC umum, kolam pasir, dan lain-lain sudah siap. Tinggal penghijauan rumput-rumput dan pohon. Takutnya kalau sudah dibuka, nanti tumbuhan di sini mati,’’ kata Asep sebagaimana dilansir riaupos.co

Terlihat dari kondisi rumput taman yang masih tidak rata dan belum subur. Pepohonan seperti ketapang, jati merah dan jati putih di sekitaran taman pun masih belum terlihat dedaunan yang tumbuh dari batangnya. Taman ini pun masih ditutup dengan seng-seng agar menjadi kejutan bagi warga kota.

RTH Putri Kaca Mayang terletak di pertengahan Jalan Jenderal Sudirman dan jalan Sumatera. Tepatnya di samping hotel The Premiere dan di depan kantor Walikota. Banyak tempat-tempat beristirahat yang disediakan di dalamnya.

Ada sekitar 7 bangku payung serta 21 bangku taman biasa. RTH ini terbagi menjadi dua sisi, pengunjung nantinya bisa parkir di jalan yang terdapat ditengah kedua sisi taman. Pengunjung pun dapat masuk dari Jalan Jenderal Sudirman maupun dari jalan Sumatera.

Di sisi pertama, terdapat wc umum, bangku payung juga bangku biasa serta jembatan-jembatan yang di bawahnya merupakan aliran air parit. Di sisi kedua, terdapat bangku-bangku seperti di sisi pertama, lalu dua kolam pasir untuk bermain anak-anak, arena teater yang bebas digunakan pengunjung, pos keamanan, dan wc umum.

Letak RTH ini memungkinkan pengunjung nantinya tidak kerepotan mencari tempat salat. Apalagi yang ingin berlama-lama. Karena RTH ini buka selama 24 jam. Ini terlihat dari lampu-lampu taman serta di sekitaran kolam pasir dan arena teater.

Taman ini menjanjikan hiburan baru bagi warga, seperti yang dikatakan Ridwan (31). Pria ini mengaku suka membawa anak gadisnya saat libur main-main di taman kota di Jalan Diponegoro. Tapi tempat itu sudah terlalu sempit untuk menampung warga yang menurutnya terus bertambah.

"Di taman di Diponegoro itu waktu saya masih sekolah tidak banyak orang, hanya siswa seperti saya waktu itu. Sekarang mau bawa anak susah. Jangankan masuk, parkirnya saja kadang sudah penuh kalau datang hari Sabtu atau Ahad. Ini Kaca Mayang kelihatannya luas sekali, katanya masuk tidak bayar, ruang terbuka seperti taman kota. Saya dan istri sudah tidak sabar mau bawa anak kesini,’’ kata Ridwan.

Ridwan berharap taman kota ini nantinya lebih tertib dan lebih ramah anak-anak. Dirinya menilai taman kota Dipenogoro kurang ramah anak, terutama balita. Selain karena sempit, bau tidak enak dari kolam drainase, arena bermain untuk anak-anak juga sangat minim. Karyawan swasta ini mengaku sudah tidak sabar melihat bentuk taman tersebut. Apalagi niatnya untuk mengunjungi RTH Ahmad Yani batal karena keburu tutup.***


Tulis Komentar