Nasional

Husnul Khotimah Mendadak Mendunia

Khusnul Khotimah
Kini, dia sering ikut acara nonton bareng yang diadakan komunitas pencinta Juventus di daerahnya. Bahkan, beberapa kali dia ikut nonton bareng di region berbeda.

Musim ini, Husnul juga yakin pasukan Massimiliano Allegri akan kembali digdaya di Serie A. Dia pun berharap tim kesayangannya itu juga sukses di kancah Liga Champions, gelar yang kali terakhir diraih dua dekade lalu.

"Saya lihat fokus tim saat ini adalah juara Liga Champions. Juventus sudah lama tidak meraihnya. Saya optimistis mereka setidaknya bisa lolos sampai final," kata dia.

Satu-satunya yang disayangkan dari Juventus musim ini oleh Husnul adalah kepergian Paul Pogba. Gelandang tim nasional Perancis itu pergi ke Manchester United dengan status pemain termahal di dunia.

"Saya agak kesal melihat Pogba pindah. Saya suka melihat dia dan Dybala melakukan dab seusai mencetak gol," kata Husnul menyangkut tradisi kedua pemain saat melakukan selebrasi.

Husnul mungkin sudah tak terlalu memikirkan gaya dab Pogba-Dybala. Aksi Dybalamask mengikuti pemain idolanya itu saat ini telah membawa Husnul terkenal di kalangan Juventini—sebutan penggemar Juventus—di seluruh dunia.

Lantas, apa yang membuat Husnul mengidolakan Dybala?

Husnul dan muridnya merayakan lima gelar beruntun Juventus

"Dia itu sosok yang cinta keluarga dan penyayang ibunya. Dybala begitu mencintai pasangannya," jawab Husnul soal striker asal Argentina berusia 23 tahun itu.

Husnul mengaku bahwa dirinya suka sepak bola jauh sebelum mencintai Juventus. Hal itu tak lepas dari hobinya sewaktu masih bersekolah dasar.

"Saya itu tomboi. Sewaktu SD saja hobinya bermain sepak bola bersama teman-teman laki-laki. Teman saya sampai saat ini lebih banyak laki-laki daripada perempuan," ucapnya berseloroh.

Hobi sepak bola Husnul itu terbawa sampai saat ini. Kendati berstatus wali kelas, dia beberapa kali dilibatkan dalam kegiatan olahraga di SD tempatnya mengajar.

"Saya tuh sepak bola bisa, futsal bisa, (bola) voli bisa, sepak takraw juga bisa. Beberapa kali saya mendampingi tim sekolah dalam perlombaan futsal. Alhamdulillah, beberapa berujung piala," tuturnya.

Sebagai seorang guru honorer, Husnul mengaku, pendapatannya jauh dari kata cukup. Namun, dia punya usaha sampingan untuk menutupi kebutuhan hidupnya.

"Saya usaha kecil-kecilan dengan berjualan di online shop. Alhamdulillah," tutur penyuka kegiatan bertualang ini.

Kendati demikian, Husnul juga sadar bahwa dengan pemasukan yang didapatnya itu, butuh waktu lama bagi dia agar bisa mewujudkan impian untuk datang ke Turin langsung dan menyaksikan Juventus bertanding.

"Untuk pergi ke sana, kemarin saya lihat harga paketnya mencapai sekian juta," kata dia menyebutkan angka. 

Melihat harga paket itu dan dibagi dengan honor gaji per bulan, Husnul harus menabung hingga 70 bulan. 

"Prioritas saya pertama tentu naik haji, setelah itu baru menonton Juventus langsung di Turin. Namun, rezeki orang hanya Allah yang tahu," kata dia saat ditanya soal prioritasnya dalam menabung.

Husnul memang enggan besar kepala atau berangan terlalu jauh. Namun, dia selalu mendapat dukungan positif dari orang di sekelilingnya. 

"Kepala sekolah saya memberi wejangan. Beliau meminta saya tetap 'menunduk'. 'Dengan Anda menjadi viral, semoga membawa dampak positif bagi sekolah'," kata Husnul menirukan ucapan Kepala SD Kretek 04, Nurlaeli.

"Dia ikut bangga anak buahnya bisa sampai mendunia," tuturnya lagi.

Hanya, popularitas yang meningkat itu juga punya dampak tak enak bagi Husnul. Kini, sejumlah akun dengan nama hampir mirip dengannya berseliweran di Instagram.

"Saya sempat bingung karena takut disalahgunakan, apalagi saya pakai untuk online shop," kata Husnul.

"Akun asli saya adalah @donnautypaulodybala1897 Mas.... Yang lain, bukan akun saya," kata dia.

Satu mimpi kecil Husnul memang sudah terpenuhi. Sang pemain idola, Dybala, sudah "mengakui" eksistensinya. Bisa saja, pemain asal Argentina itu mengirim undangan langsung kepada Husnul untuk datang ke Turin.

"Saya mendapat nasihat bagus dari seorang teman. Dia mengatakan bahwa kita tak boleh takut untuk bermimpi karena jika berusaha dan berdoa, insya Allah mimpi itu akan terwujud," ucapnya.

 

 

 

 


Tulis Komentar