PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meresmikan Kantor Koperasi Serba Usaha (KSU) Rejosari, Jalan Swadaya Pekanbaru, Kamis (16/3). Dalam sambutannya, pria yang akrab dipanggil dengan Andi Rahman tersebut sangat mengapresiasi kiprah KSU Rejosari dalam mensejahterakan anggota lewat usaha-usaha yang didirikannya.

"Riau ini sebenarnya kekurangan pelaku usaha, padahal uang di riau ini banyak, bank-bank yang ada di Jakarta hampir seluruhnya punya cabang di Pekanbaru, tapi uang ini banyak yang lari ke luar Riau, karena yang menampungnya kurang," ujar Andi seraya menjelaskan karena itu ia cukup senang atas adanya MoU antara KSU Rejosari dengan PT PER dilansir tribunpekanbaru,com.

"Yang penting bagaimana koperasi ini bersama pengurus dan anggota bisa menjaga dengan baik, usaha, keuangan dan laporannya, karena susah mencari koperasi yang seperti KSU Rejosari, terutama dalam membangun kepercayaan," tambahnya.

Selain itu Andi juga menganjurkan koperasi tersebut agar menggunakan perangkat dan fasilitas IT dengan baik,

"Kita tak bisa lepas dari IT, dipersiapkan mulai dari sekarang, sehinga semuanya transparan dan bisa dipertangung jawabkan," tutup Andi.

Sementara itu Ketua KSU Rejosari Elwi berharap kepada seluruh anggota agar dapat menjadikan gedung ini sebagai gerakan ekonomi seluruh anggota dan masyarakat, diceritakan Elwi, koperasi yang berdiri sejak tahun 1988 tersebut awalnya hanya mempunyai modal Rp 94.500 atas desakan ekonomi para anggota.

"Pinjaman maksimum anggota hanya Rp 20 ribu per orang, anggota hanya 18, namun sekarang pinjaman maksimum mencapai Rp 200 juta, dan aset Rp 6,8 milyar dengan jumlah anggota 317 orang," kata Elwi.

Dijelaskannya beberapa waktu yang lalu semua anggota dengan suara bulat telah menghibahkan semua SHU sejumlah 220 juta untuk pembangunan kantor koperasi ini. "Amanah ini merupakan tanggung jawab yang berat bagi saya beserta pengurus dan pengawas, tapi atas doa dan bantuan semua pihak, pembangunan dapat selesai tepat waktu," ujar wanita yang telah memimpin koperasi tersebut selama 29 tahun.***