Riau

Menyedihkan, Diduga Dianiaya Oknum DPRD Bocah Ini Makan Pakai Selang

PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Meski gagal mengadu langsung ke Presiden Joko Widodo saat acara Hari Anak Nasional (HAN) namun kasus yang menimpa keluarga Rajimin pada tahun 2013 lalu tersebut mendapat perhatian dari Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Seto Mulyadi.

Usai menghadiri puncak acara HAN di Gedung Daerah Provinsi Riau, Pekanbaru, Seto Mulyadi yang biasa disapa Kak Seto melihat langsung kondisi Arazaqqul, bocah 11 tahun yang merupakan anak dari Rajimin.

Arazaqqul merupakan salah satu dari tiga korban penganiayaan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan suruhan seorang oknum anggota DPRD Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. Penganiaan tersebut terjadi di kebun sawit milik Rajimin orang tua Arazaqqul di Desa Pasir Limau Kapas, Rohil, tahun 2013 lalu.

Akibat kejadian itu, Rajiman menderita 25 tusukan badik di tubuhnya dan 6 luka bacok di bagian kepala. Sedangkan istrinya mengalami muka memar di sekujur tubuh akibat pukulan kayu balok dan jempol dipatahkan dan dibuang ke parit kanal.

Sedangkan anak mereka bernama Arazaqqul yang saat itu berumur 6 tahun juga turut dipukul menggunakan kayu, hingga menyebabkan pendarahan. Hingga kini Arazaqqul menjadi cacat, tidak bisa makan dan minum melalui mulut.

Saat ini dokter yang menangani Arazaqqul mengatakan ada darah beku dan menempel ke hati yang kini telah menjadi kanker.

Mendengar langsung cerita dan kronologis kejadian yang dialami Arazaqqi melalui pengacara Suroto, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Seto Mulyadi mengaku prihatin.

Ia menyebutkan mestinya dari pihak kepolisian dan pemerintah bersikap lebih lebih peduli terhadap Arazaqul. "Kasus ini mestinya diusut tuntas. Jangan ada pembiaran karena berdampak ke kondisi psikis korban," sebut Kak Seto usai mendengar Suroto membeberkan kronologis hingga kondisi terkini Arazuqul di lobby Grand Central Hotel Pekanbaru.

Di samping itu, Kak Seto juga menyebutkan kondisi Arazaqul kini sangat memprihatinkan. Anak tersebut tidak bisa makan selayaknya anak biasa, ia harus menggunakan alat bantu selang untuk memasukkan makanan ke lambungnya.

"Kita juga mengharapkan ada dukungan pemerintah untuk keluarga Arazaqul. Karena baik biaya pengobatan dan perawatan Arazaqul tidak sedikit," ungkap Seto.

Seto juga mengatakan pihaknya sejak saat ini akan mengupayakan berbagai langkah agar Arazaqqul mendapatkan haknya. Ia juga meminta agar kasus yang telah dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk segera diusut dan tidak ditutup-tutupi.

"Kita akan koordinasi dengan Polda Riau untuk bisa segera menyelesaikannya. Dari Pusat kita juga akan koordinasi dengan Polri karena kita memang ada MoU terkait kasus kekerasan terhadap anak," tutup Seto.

 


Tulis Komentar