Pekanbaru

Mobil Dinas Digunakan Angkut Sawit, Ahmad Fikri: Itu Pelecehan

BANGKINANG, GILANGNEWS.com - Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten Kampar benar-benar serius dalam menertibkan aset daerah. Ia bahkan menegaskan agar jangan sampai terulang lagi ada mobil dinas digunakan untuk mengangkut hasil panen kelapa sawit yang sempat heboh baru-baru ini.

Dalam bincang-bincangnya di ruang kerjanya, Selasa (8/8/2017), Fikri sangat menyayangkan mobil dinas digunakan oleh oknum pegawai untuk kepentingan pribadi atau di luar urusan dinas.

"Kalau untuk angkut sawit itu keterlaluan. Jangan sampai terulang kembali. Itu pelecahan namanya. Masa mobil pemerintah plat merah mengangkat sawit. Kasihan kita tidak menghargai. Itu kan simbol daerah. Itu simbol daerah," ujar Fikri.

Tindakan seperti itu kata Fikri, dikhawatirkan akan memancing kecemburuan dan kemarahan masyarakat. "Katanya daerah susah, mobil plat merah saja untuk angkut sawit itu hebat namanya," sindir pria yang akrab disapa Ongah ini.

Lebih lanjut Ketua DPD Partai Golkar Kampar ini mengatakan, dalam rangka penertiban aset, maka organisasi perangkat daerah terkait harus tegas ketika melakukan penertiban, jangan ada pilih kasih dan takut terhadap seseorang.

"Semuanya berkaitan aset harus dikembalikan kalau mereka telah menguasai secara pribadi," katanya.

Fikri menambahkan, ditengarai saat ini banyak yang tak berhak memakai aset daerah seperti mobil dinas. "Pertama surati mereka,  kalau masih ingkar ambil paksa," tegasnya lagi.

Ongah juga minta pihak terkait memberikan sanksi bagi yang menyalahgunakan aset daerah.

Pendataan dan penertiban terhadap aset daerah ini sangat penting apalagi Kabupaten Kampar baru saja menerima prediket wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia berkaitan laporan penggunaan anggaran tahun 2017 yang diterima Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi awal tahun lalu.

"Kemarin sudah didata semua aset, semua sudah jelas. Makanya kita dapat WTP, sekarang kita tinggal tindaklanjuti, pertahankan itu. Dengan cara menertibkan penggunaan aset. Mana yang tak layak pakai dilelang saja," ulas Fikri.


Tulis Komentar