Nasional

Polri Dalami Keterkaitan Antara Kasus-kasus Penyerangan Pemuka Agama

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian ketika ditemui di kantor Wapres RI, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

GILANGNEWS.COM - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap pemuka agama yang terjadi beberapa waktu ini.

Tito mengaku, akan melakukan pendalaman lebih lanjut kepada pelaku penyerangan yang sudah ditangkap pihaknya.

"Yang sudah tertangkap kita akan deep interview. Interview lebih dalam," kata Tito di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Menurut mantan Kapolda Metro Jaya itu, lewat pendalaman, pihaknya akan mencari tahu apakah kasus penyerangan tersebut berkaitan dengan kasus lainnya.

"Mendalami apakah ada koneksi satu case (kasus) ke case (kasus) yang lain," ujar Tito.

Sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Misalnya, penyerangan terhadap pimpinan Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri bin Sukrowi, di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Saat tengah berzikir, seorang pria masuk masjid dan langsung menganiaya Umar Basri pada 27 Januari 2018.

Kemudian, tokoh Persatuan Islam Indonesia (Persis), HR Prawoto, meninggal di rumah sakit setelah dianiaya seseorang yang diduga mengalami depresi (sakit jiwa) pada awal Februari.

Lalu kejadian penolakan seorang biksu bernama Mulyanto Nurhalim dari sejumlah warga Kampung Baru RT 01/01 Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (7/2/2018). Namun, video tersebut baru ramai pada Sabtu (10/2/2018) kemarin.

Terakhir, Minggu (11/2/2018), orang tak dikenal menyerang Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta, saat misa dilaksanakan. Umat yang sedang menghadiri misa terluka, begitu pula dengan Pastor Karl-Edmund Prier, biasa dipanggil Romo Prier, yang sedang memimpin misa.


Tulis Komentar