Nasional

Budi Waseso: Saya Lebih Gila dari Duterte

Budi Waseso mengaku lebih gila dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam memberantas narkotika di Indonesia.

GILANGNEWS.COM - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso menyatakan dirinya lebih gila dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam memerangi narkotika dan obat-obatan terlarang di Indonesia.

Pernyataan Buwas itu dilontarkan saat mengungkap kekecewaannya pada oknum di lembaga pemasyarakatan. Menurutnya BNN selama ini sudah bekerja keras meringkus jaringan pengedar narkotika, tetapi oknum Lapas malah bekerja sama dengan mereka.

"Orang-orang itu (oknum lapas dan jaringan narkoba) jangan dipidanakan lagi, bantai saja. Saya lebih gila dari Duterte, cuma tidak punya kewenangan saja," ujar Buwas pada jumpa pers serah terima jabatan Kepala BNN di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Senin (5/3).

Duterte memang dikenal dunia internasional sebagai presiden yang gencar memerangi narkotika. Bahkan Duterte tak segan membunuh serta menghukum mati para pihak yang terlibat jaringan narkotika di Filipina.

Buwas mengatakan pada 2017 BNN menangani sekitar 29 ribu kasus terkait peredaran narkotika. Lebih dari 90 persen kasus melibatkan jaringan di dalam lapas.

"Kita hanya jadi pemadam kebakaran, ini jadi pekerjaan sia-sia BNN. Hanya tempatnya yang berganti ke lapas," tutur Buwas.

Buwas menyesal tak punya kewenangan di ranah lapas selama menjabat Kepala BNN sejak 8 September 2015. Kewenangan tersebut berada di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Ia hanya bisa mengajukan gagasan, seperti yang dilakukannya pada 2015 lalu. Buwas mengusulkan untuk membangun lapas di pulau-pulau terluar khusus bagi para terpidana jaringan narkotika. Tak lupa, ia menyertakan buaya sebagai penjaga lapas menggantikan manusia yang menurutnya mudah diintervensi iming-iming materi.

"Saya memang harus jadi gila. Kalau tidak gila, tidak nyambung sama orang-orang gila itu (jaringan narkoba dan oknum lapas)," ujarnya.

Buwas mengaku sudah mengajukan rencana itu secara detail ke Kemenkumham dan sudah diterima Presiden Joko Widodo. Namun hingga ia menanggalkan jabatan pada 1 Maret 2018, belum juga ada realisasi.

Di masa kepemimpinan Kepala BNN baru, Buwas berharap ada keseriusan dari Kemenkumham untuk membantu BNN membenahi peredaran narkoba di lapas.

"Sampai kiamat kalau cara menanganinya begini terus tidak akan selesai-selesai. Pak Heru nanti akan keteteran juga kalau teman-teman tidak tanggung jawab di lapas," ucapnya.

Pada 1 Maret 2018, Presiden Joko Widodo melantik Inspektur Jenderal Heru Winarko sebagai Kepala BNN. Heru menggantikan Buwas yang memasuki masa pensiun pada hari yang sama.


Tulis Komentar