Pekanbaru

Wah.., Ada Uang Receh Satu Kardus Berserakan di Lantai Gedung DPRD Riau, Begini Penampakannya...

Uang receh yang berserakan di lantai gedung DPRD Riau.

GILANGNEWS.COM - Suasana di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, Rabu (7/3/2018) nampak berbeda siang tadi. Pasalnya, di gedung mewah itu, tiba-tiba ada uang recehan, yang terdiri dari uang ratusan dan ribuan rupiah, berserakan di lantai. Namun diantara uang receh yang menumpuk, juga ada uang kertas dalam jumlah yang tidak begitu banyak.

Uang receh itu menyebar di lantai tepat di pintu masuk utama gedung wakil rakyat itu. Tak jelas berapa totalnya, namun uang itu dibawa menggunakan satu kardus yang sudah dibungkus kertas putih. Dan di kardus itu tertulis kata-kata ''Koin Untuk DPRD''.

Usut punya usut, ternyata uang itu merupakan pemberian mahasiswa Riau kepada DPRD Riau. Mereka menyerahkan uang itu sebagai pengganti pintu yang rusak akibat aksi ribuan mahasiswa, Senin (5/3/2018).

''Untuk mengganti biaya kerusakan tersebut, mahasiswa BEM se-Riau mengumpulkan dan mengantarkan koinitu. Jumlahnya Rp750.500, kami letakkan di lantai karena rencananya akan kami serahkan ke anggota dewan, tapi anggota tak ada,'' ujar Presiden Mahasiswa Universitas Riau, Rinaldi Parepare kepada wartawan, Rabu, (7/3/2018).

Dikatakan, pihkanya sudah berusaha menyerahkan uang tersebut secara langsung, namun karena tidak ada satu anggota dan pimpinan pun di gedung itu, akhirnya diletakkan di pintu masuk ruang paripurna.

"Benar, tadi perwakilan kita ke DPRD Riau untuk memberikan uang ganti rugi atas kerusakan kaca pintu paripurna. Tapi ternyata tidak ada pimpinan dewan yang bisa kita temui, anggota dewan yang lain juga tidak ada, ya kita letakkan saja disitu," tuturnya.

Seperti yang telah diberitakan, aksi ribuan mahasiswa dua hari lalu tidak mendapat tanggapan dari anggota dewan dikarenakan situasi yang semakin tidak kondusif. Dewan mengaku mengurungkan niatnya untuk menemui massa karena alasan keamanan, sebab massa aksi telah mendobrak dan memenuhi lantai dua gedung DPRD Riau.

Adapun aksi tersebut adalah menuntut pengubahan Perda tentang pajak pertalite secepatnya agar dapat segera menurunkan harganya yang semakin meninggi. Selain itu, juga menuntut agar kuota premium di Riau ditambah, agar mencukupi kebutuhan premium masyarakat yang selama ini justru terkesan dikurangi, dan sebabkan antrian yang 'mengular' di SPBU saat membeli premium.


Tulis Komentar