Pekanbaru

Khawatirkan Kondisi Riau, Firdaus Ajak LMB Kawal dan Dukung Perubahan dalam Membangun Riau

Dr Firdaus ST MT (dua dari kanan) saat menghadiri pelantikan seluruh DPD Laskar Melayu Riau kabupaten dan kota se-Provinsi Riau yang dilaksanakan di Hotel Ratu Mayang, Pekanbaru, Kamis (8/3/2018).

GILANGNEWS.COM - Bakal Calon Gubernur Riau Dr Firdaus ST MT mengajak anggota Laskar Melayu Riau (LMR) Kabupaten dan kota se-Provinsi Riau untuk mengawal kemajuan pembangunan di provinsi Riau.

Hal tersebut disampaikan Firdaus saat menghadiri pelantikan seluruh DPD Laskar Melayu Riau kabupaten dan kota se-Provinsi Riau yang dilaksanakan di Hotel Ratu Mayang, Pekanbaru, Kamis (8/3/2018).

Dikatakan Firdaus, Riau adalah negeri yang kaya. Hasil buminya melimpah. Minyak yang dikeluarkan dari perut buminya menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.

"Sekitar 50 persen dari produksi minyak nasional dihasilkan dari Riau. Adapun tiga provinsi lainnya menyumbang 50 persen produksi minyak nasional yang hasilnya digunakan untuk membiayai pembangunan seluruh Indonesia," ujar Firdaus.

Belum lagi hasil pertambangan lainnya, perkebunan kelapa sawit terluas di seluruh Indonesia dengan areal 2,3 juta hektare.

Dengan seluruh potensi kekayaan yang disumbangkan oleh Riau, sebut Firdaus, harusnya masyarakat Riau sejahtera. Masyarakat Riau tidak boleh sakit, karena bila sakit, maka akan berimplikasi pada rusaknya tatanan pembangunan Republik Indonesia secara nasional.

Sayangnya, dewasa ini, kondisi kesejahteraan yang tergambar dari pertumbuhan ekonomi yang baik ikut anjlok bersamaan dengan krisis ekonomi yang melanda dunia yang imbasnya juga dirasakan masyarakat Riau.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat hingga 4,5 persen sepanjang tahun 2017 lalu. Angka pertumbuhan ekonomi Riau biasanya tidak pernah dibawah rata-rata nasional. Tapi kini, pertumbuhan ekonomi Riau tinggal 2,6 persen. Ini membuat keprihatinan bagi masyarakat Riau," ungkap Firdaus.

Akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi, investasi enggan masuk, pengangguran meningkat karena sempitnya lapangan pekerjaan, dan itu berimplikasi pada sepinya pasar dan merosotnya kmampuan atau daya beli masyarakat.

"Karena tak bisa membeli, belakangan, angka penderita gizi buruk juga mengalami pengingkatan bahkan rata-rata riau berada di atas rata-rata nasional. Nasional mengetapkan indeks sebesar 3,2 persen. Tapi yang terjadi di Riau, indeks gizi buruk mencapai 3,9 persen. Silahkan dicek kembali mengacu pada Data Badan Pusat Statistik di Provinsi Riau," papar Firdaus.

Sebagai anak jati Riau, dia tak ingin melihat anak-anak Riau mati di lumbung padi, tak bisa makan, tak bisa hidup sejahtera.

"Kita semua harus bersepakat, berkomitmen keluar dari kesulitan ini. Caranya hanya dengan melakukan perubahan yang salah satunya bisa dilakukan dengan memilih pemimpin yang baik dan benar menurut kacamata masyarakat. LMB ini adalah pagar negeri, pelindung yang akan menjaga kondisi Riau sehingga aman dan tenteram bagi seluruh masyarakatnya yang sangat heterogen," ungkapnya.

Firdaus pun meminta dukungan dari seluruh kader LMR untuk mendoakan dan mendukungnya dalam melakukan perubahan dan membangun Riau yang lebih baik lagi.

Dia juga mengajak seluruh personel LMR kabupaten dan kota yang baru dilantik bisa mengawal proses perubahan untuk membangkitkan kembali kejayaan Riau.


Tulis Komentar