Politik

PKS Sebut Pembentukan Sekber dengan Gerindra Belum Resmi

Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

GILANGNEWS.COM - Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin menerangkan sekretariat bersama (Sekber) antara partainya dengan Partai Gerindra belum resmi dibentuk. Suhud mengatakan apa yang terjadi pada Jumat (27/4) lalu adalah kedua partai baru meresmikan gedung bersama yang akan dijadikan tempat kegiatan terkait pemenangan pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang.

"Jadi kemarin itu baru peresmian gedung, belum ada sekber," kata Suhud kepada wartawan, Senin (30/4).

Suduh menekankan sekber akan terbentuk ketika calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) definitif untuk Pilpres 2019 sudah ditentukan partai koalisi.

"Sekber baru akan resmi jika proses penentuan capres dan cawapres selesai di Majelis Syuro PKS dan juga Gerindra," kata Suhud.

Sejauh ini, sambung Suhud, pihaknya masih menunggu nama capres yang sudah diamanatkan Gerindra kepada Ketua Umum Prabowo Subianto. Seiring dengan itu, Suhud menyatakan Majelis Syuro PKS juga akan memberikan sembilan nama cawapres yang akan diserahkan kepada Partai Gerindra.

"Nanti setelah terpilih satu nama di antara sembilan, Gerindra akan serahkan lagi ke PKS dan akan ditentukan oleh Majelis Syuro," tutur Suhud.

Suhud juga meluruskan soal bantahan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang mengaku belum ada komunikasi soal Sekber. Sebelumnya, Yusril memprotes ada logo partai yang dipimpinnya di dalam undangan peresmian gedung sekber yang berada di Jalan Amir Hamzah, Jakarta Pusat pekan lalu. Selain PBB, di dalam undangan juga tercantum logo Partai Amanat Nasional (PAN).

"Kalau itu kami juga kaget. Itu undangan dari pak Taufik, ketua DPD Gerindra Jakarta. Kita kirim perwakilan. Jadi Sekber belum resmi terbentuk," ungkap Suhud.

Kendati demikian, Suhud mengaku PKS terus melakukan komunikasi intens dengan PAN dan Partai Demokrat untuk bergabung di dalam sekber Gerindra-PKS yang akan menantang koalisi petahana Joko Widodo kelak. Komunikasi pun dijalin pula dengan PBB dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kemarin Waketum Demokrat Syarief Hasan sudah datang ke PKS. Dalam waktu dekat pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mau ketemu PKS. Paling intens [komunikasi] ke PAN dan Demokrat," kata Suhud.


Tulis Komentar