Nasional

Delapan ribu buruh KSPI bakal padati Istora GBK, akan deklarasi Prabowo capres

Prabowo Subianto hadiri Rakernas KSPI.

GILANGNEWS.COM - Ribuan buruh akan memadati Istora Gelora Bung Karno (GBK) sebagai salah satu titik perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh hari ini, Selasa (1/5).

Pantauan di lokasi, sekitar GBK sudah dipadati bendera dari sejumlah organisasi buruh. Seperti, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Konfenderasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Di sisi depan sudah tersedia panggung yang sudah ditata alat musikk. Ada juga tiga kursi yang dibalut kain hitam. Sudut panggung lainnya juga terpampang spanduk bertuliskan 'Cabut PP 78/2015' 'Stop Perbudakan Modern Berkedok Pemagangan dan Outsourching', total ada 13 spanduk.

Riden Hatam Aziz, selaku ketua May Day Nasional memperkirakan ada delapan ribu buruh yang akan memenuhi kursi-kursi di Istora Senayan.

Nantinya, seluruh anggota KSPI akan mendeklarasikan dukungan kepada salah satu calon presiden. Dia menginyaratkan Capres pilihan KSPI adalah yang pro terhadap kepentingan rakyat.

"Karena masuk ke dalam tahun politik. Makan kami sebagai rakyat juga memiliki hak politik yang sama dengan WNI lainnya. Kami mengintruksikan kepada angggota kami yang pro rakyat dan pro ke buruh," kata dia, Selasa (1/4/2018)..

"Dari capres yang muncul kami komunikasikan dan yang siap memenuhi dengan kontrak politik dengan kami (KSPI) ialah Prabowo. Itu juga sesuai dengan hasil dari rapat kerja nasional dua hari kemarin," sambung dia.

Riden menjelaskan alasan KSPI memilih Prabowo sebagai calon presiden. Menurut dia, program yang disajikan Joko Widodo tidak pro terhadap kepentingan rakyat. Antara lain PP 78, dan Perpres 20 Tahun 2018

"Ini sangat melukai hati kami di indonesia dalam may day presiden menerbitkan Perpres 20 Tahun 2018. Padahal realitasnya rekan kami banyak yang nganggur," terang dia.

KSPI minta posisi Menaker jika Prabowo presiden

Ketua Harian Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi menyatakan, di hari buruh sedunia alias May Day ini pihaknya akan mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto agar maju dalam ajang Pilpres 2019. Jika berhasil menjadi presiden, dia meminta adanya posisi di pemerintahan yang dapat menunjang kesejahteraan buruh.

"Kita akan kawal terus karena ini bukan hanya kontrak politik, tapi meminta Prabowo agar kader terbaik kita jadi orang-orang terdekat di dalam kabinet untuk kawal kontrak politik yang kita lakukan. Entah itu Menaker atau Menko," tutur Rusdi di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018).

Menurut Rusdi, kontrak politik dan jabatan yang berkaitan dengan kesejahteraan buruh sangat penting, khususnya posisi Menteri Ketenagaerjaan (Menaker). Bukan untuk kepentingan personal, tapi seluruh buruh di Indonesia.

"Pak Prabowo nanti butuh sosok Menaker yang ngerti masalah dan pro buruh," jelas dia.

Sosok yang digadang-gadang menempati posisi itu adalah Presiden KSPI Said Iqbal. Sementara kini, para buruh menunggu keberanian Prabowo untuk menandatangani kontrak politik berisikan cabut Perpres Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penggunaan ternaga Kerja Asing (TKA). Kemudian juga memberikan transportasi murah dan pendidikan gratis bagi buruh.

"Selama ini kami tidak pernah disambut oleh Presiden Jokowi, memang buat kami nggak penting. Yang penting adalah kami menyampaikan berbagai aspirasi kami mengenai upah, jaminan sosial, mengenai TKA, dan gaji," Rusdi menandaskan.


Tulis Komentar