GILANGNEWS.COM - Pidato Presiden Joko Widodo soal racun kalajengking di acara Musrenbangnas dalam Rangka Rangka Penyusunan RKP 2019 jadi sorotan. Saat itu, Jokowi menyebut, kalau mau kaya, sebaiknya cari racun kalajengking.
Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono mengatakan, pernyataan soal racun kalajengking yang disampaikan dalam acara Musrenbangnas kurang tepat. Sukmo lalu menyindir Jokowi.
"Bahwa itu disampaikan dalam acara sekelas Musrenbangnas, maka menjadi tidak tepat. Bagaimana dalam momen penting sebuah musyawarah nasional membahas soal kalajengking? ucap Sukmo kepada wartawan, Kamis (3/5/2018).
"Kalau memang serius, undang pakar kalajengking dan lakukan studi bagaimana cara ternak kalajengking. Karena, kalau tidak, nanti salah salah malah kena sengat. Sengat sakitnya tuh di sini #pegangjidat," imbuh dia.
Menurut Sukmo, sebaiknya Jokowi fokus bicara infrastruktur dalam forum tersebut. Pernyataan soal racun kalajengking yang bisa bikin kaya andai dicari, menurut dia sebagai bentuk keputusasaan negara dalam mencari sumber dana.
"Saran saya Pak Jokowi concern saja soal infrastruktur dan bagaimana mengatasi laju pertumbuhan ekonomi yang lambat ini, daripada kena sengat. Bicara itu seolah sudah putus asa cari sumber dana. Kalau sudah putus, ya lebih baik serahkan pada yang mampu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal harga komoditas di dunia yang paling mahal. Jokowi menyebut emas bukanlah komoditas yang paling mahal di dunia. Harga emas ternyata kalah jauh dibanding harga racun kalajengking.
"Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD 10,5 juta, artinya Rp 145 miliar per liter. Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi dalam Musrenmbangnas dalam Rangka Rangka Penyusunan RKP 2019 di Hotel Gran Sahid, Jakarta, Senin (30/4).
Tulis Komentar