Nasional

Analisis Ijtimak Ulama II, Ajang Merawat Kedekatan Prabowo dan Rizieq

Calon presiden Prabowo Subianto.

GILANGNEWS.COM - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama kerap diidentikkan dengan Prabowo Subianto. Kedekatan mereka telah terjalin sejak Pilkada DKI Jakarta ketika Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Seiring berjalannya waktu, GNPF Ulama beserta kelompok lain seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni 212 semakin dekat dengan Prabowo. Nampak jelas ketika GNPF Ulama menghelat Ijtima Ulama I.

Kala itu, Ijtima Ulama I merekomendasikan Prabowo Subianto agar berpasangan dengan Salim Segaf Aljufri atau Ustaz Abdul Somad. Namun, Prabowo beserta partai koalisi memilih Sandiaga Salahuddin Uno.

Tak berhenti sampai di situ. Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak kerap nampak dalam pertemuan antara Prabowo dengan petinggi Gerindra, PKS, dan PAN selaku partai pengusung. Ketua PA 212 Slamet Maarif dan Sekretaris FPI Munarman juga beberapa kali ikut dalam rapat.

Hari berganti hari. GNPF Ulama Bakal menggelar Ijtima Ulama II di Grand Cempaka Hotel, Jakarta, Minggu (16/9).

Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai Ijtima Ulama II masih menjadi momen penting bagi Prabowo. Terutama dalam mempertahankan kedekatan dengan kelompok simpatisan Rizieq cs yang jumlahnya tidak sedikit.

"Untuk merawat momentum tentang umat Islam yang bersebarangan dengan kebijakan politik petahana Joko Widodo," ujar Adi.

Adi mengamini bahwa tokoh islam PBNU dan MUI yakni Ma'ruf Amin menjadi cawapres Jokowi. Adi menilai simpatisan Rizieq cs sedikit terbelah terutama mereka yang mengagungkan Ma'ruf Amin selaku tokoh Islam kawakan.
 
Akan tetapi, menurut Adi, dukungan kepada Prabowo bukan berarti surut signifikan. Besarnya dukungan masih patut diperhitungkan.

"Tetap berpengaruh meski tak sesignifikan dulu karena banyak tokoh kuncinya yg merapat ke Jokowi. Misalnya Kiai Ma'ruf Amin dan Kapitra Ampera," ujar Adi.

Perkiraan Hasil Ijtima Ulama II

Adi menduga Ijtima Ulama II tidak akan menghasilkan keputusan yang menghebohkan. Menurutnya, Ijtima Ulama II tidak jauh dari pemberian dukungan kepada Prabowo. Adi menganggap hal itu sangat mungkin meski Salim Segaf dan Ustaz Abdul Somad tidak menjadi cawapres.

"Kecuali ada peristiwa luar biasa yang merubah hasil rekomendasi Ijtima Ulama II untuk dukung Jokowi-Ma'ruf," kata Adi.

Adi menduga Ijtima Ulama II akan menitikberatkan kesolidan umat Islam dalam mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Menurutnya, akan ada seruan agar umat Islam secara umum memilih Prabowo-Sandi.

"Meski entah umat Islam Yang mana karena umat Islam banyak dan punya preferensi memilih masing-masing," ucap adi.

Adi juga menduga bakal ada seruan agar umat Islam untuk turut serta berperan di lapangan dalam memenangkan Prabowo-Sandi. Misalnya mengawal penghitungan suara di TPS hingga level KPU Provinsi.

Adi kemudian menilai alangkah baiknya jika GNPF Ulama tidak hanya sekadar berada di luar tim pemenangan Prabowo-Sandi. Adi mengatakan tokoh GNPF Ulama mestinya tidak sungkan untuk masuk dalam struktur tim pemenangan.

Menurutnya hal itu lebih baik daripada seolah menampakkan diri tidak berpolitik praktis tetapi memberikan dukungan kepada Prabowo. Adi menganggap justru sebaiknya ikut dalam tim, sehingga simpatisan GNPF Ulama benar benar terwakili dalam poros Prabowo-Sandi. Dengan begitu, massa yang akan mendukung tidak lagi sungkan untuk mendukung Prabowo-Sandi pada pilpres 2019.

"Kanal pertarungannya pun lebih jelas dari sekedar berada di luar. Ijtima ulama tak perlu ragu lagi untuk bertarung melawan petahana. Toh smua sudah pada tahu arah politik ijtima," kata Adi.


Tulis Komentar