Sayat Tangan Siswa SMP di Riau Kasus Pertama se Nasional
GILANGNEWS.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesi (KPAI) curiga, motif perilaku 56 siswa di SMP 18 Pekanbaru melakukan sayat tangan tidak hanya dipicu oleh video challenge yang ditonton siswa. Melainkan ada dugaan faktor lain mempengaruhi prilaku anak.
Komisioner Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra mengatakan, perilaku 56 siswa SMP menyayat tangan ini merupakan kasus baru dan pertama kali terjadi se nasional. Artinya belum pernah ada kasus serupa sebelumnya ditemukan atau ditangani oleh KPAI. "Baru ini yang kami temukan," katanya, Senin, 15 Oktober 2018.
Diantara faktor penyebab yang sudah diketahui, yakni karena para siswa ini menonton sebuah video challenge menyayat tangan. Melalui video tersebut siswa ini melakukan perilaku serupa, sehingga meresahkan tenaga pendidik dan orang tua. Kemudian keberadaan sosial media juga masuk dalam catatan faktor penyebab perilaku tersebut, sebab siswa memperoleh dan menonton video challenge melalui banyak akun di sosial media.
Jasra dan rekan kerjanya dari KPAI pusat sudah turun ke sekolah tersebut. Kemudian melakukan pertemuan dengan lembaga terkait untuk sesegera mungkin mengambil sikap, seperti Diskes Riau diminta untuk mempelajari lebih jauh perilakukan siswa-siswa tersebut, apakah ada kaitannya dengan kondisi gangguan kejiwaan.
Tulis Komentar