Dunia

Pengebom bunuh diri sasar acara Maulid Nabi Muhammad di Kabul, puluhan tewas

Serangan pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad adalah yang terparah dalam beberapa bulan terakhir.

GILANGNEWS.COM - Sebuah serangan bom bunuh diri dalam acara Maulid Nabi Muhammad di Kabul, Afghanistan, menewaskan sedikitnya 50 orang.

Paling tidak 83 orang juga mengalami luka-luka pada peringatan tersebut yang turut dihadiri sejumlah ulama.

Basir Mujahid, juru bicara kepolisian Kabul, mengatakan, "para cendekiawan muslim dan pengikut mereka berkumpul untuk membacakan ayat-ayat suci Al Quran guna memperingati Maulid Nabi Muhammad".

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Kelompok Taliban membantah terlibat dan mengecam serangan itu.

Peristiwa ini berlangsung di Uranus, tempat pertemuan besar dekat bandara. Sekira 1.000 orang ditengarai berada di lokasi itu saat ledakan terjadi.

Beberapa saksi mata mengatakan pelaku bom bunuh diri masuk ke gedung, menuju bagian tengah, dan meledakkan diri.

Pengajar studi keagamaan, Mohammad Hanif, mengatakan bunyi ledakan amat memekakkan telinga dan "semua orang di lokasi pertemuan menjerit minta tolong".

Sejumlah foto yang diabadikan setelah ledakan berlangsung menunjukkan para korban dengan baju terkoyak dan bersimbah darah, pecahan kaca, serta mebel yang berjatuhan.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, menyebut serangan itu merupakan "kejahatan dan termaafkan" dan menyatakan Rabu 21 November sebagai hari berkabung nasional.

Pihak mana yang mungkin terlibat?

Kelompok ISIS Afghanistan, kerap disebut ISIS Khorasan, beberapa kali mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan semacam ini.

Mereka mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan di Kabul pada Agustus lalu yang menewaskan puluhan orang.

Korban-korban juga berjatuhan di beberapa tempat di Afghanistan tatkala pemilih menentukan pilihan mereka dalam pemilu parlemen Oktober lalu.

Selain ISIS, Taliban juga melancarkan sejumlah serangan, walaupun sebagian besar menargetkan aparat keamanan.

Apakah ada langkah untuk mengakhiri kekerasan?

Bulan ini, kelompok milisi Taliban untuk pertama kalinya menghadiri pertemuan internasional untuk mendiskusikan cara mengakhiri konflik berkepanjangan di Afghanistan. Rusia merupakan tuan rumah pertemuan tersebut.

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan juga telah bertemu para petinggi Taliban di Qatar, namun belum ada kesepakatan yang tercapai.

Kekuasaan Taliban telah meningkat sejak pasukan asing hengkang dari Afghanistan pada 2014.

Kelompok ISIS urusan lain. Kelompok ini ditentang Taliban dan merupakan ancaman besar terhadap negara-negara Barat.

Kelompok ini ditengarai bertujuan memperparah konflik di Afghanistan dengan melancarkan serangan terhadap umat Syiah—yang mereka sebut bukan Islam—guna menciptakan perang sektarian.

Sejauh ini ISIS di Afghanistan belum dapat diberantas hingga tuntas.


Tulis Komentar