Nasional

Pilot Lion Air Bicara Persiapan hingga soal Pesawat Laik Terbang

pilot dan juga instruktur simulator training Lion Air, Kapten Rusmanur Effendy

GILANGNEWS.COM - Pilot Lion Air bercerita soal persiapan sebelum menerbangkan pesawat. Baik pilot maupun pesawat harus dipastikan laik sebelum mengudara.

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers yang dihadiri sekitar 5 pilot dan instruktur Lion Air Group di gedung Simulator Lion Air, Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Tangerang, Banten. Wartawan juga diajak melihat ruang dan fasilitas di gedung simulator.

"Di ruangan inilah berawalnya bagi kami menekankan safety yang tinggi bagi rekan-rekan penerbang. Baik kopilot, baik kapten, baik para instrukturnya. 
Dan dari ruangan ini, dan ada satu lagi di sana, kami memiliki ruang simulator yang dipakai juga untuk Lion Group. Jadi ada Malindo, ada Thai Lion, ada Wings Air, dan ada Batik Air," kata pilot dan juga instruktur simulator training Lion Air, Kapten Rusmanur Effendy.

Rusmanur menambahkan, di kawasan ini pula awal mereka menentukan seorang pilot itu harus betul-betul disiplin baik dalam menerbangkan pesawat, prosedur yang diberikan pemerintah mengenai jam kerja, dan lainnya. Rusmanur mengatakan di tempat itu mereka mendidik pilot-pilot untuk memenuhi standart safety yang ditetapkan oleh pemerintah. 

"Dan yang ingin saya jelaskan di sini adalah bagaimana kami mengawali sebuah pekerjaan, sebelum menerbangkan pesawat. Dari rumah tentunya kami sudah merasakan sehat dulu. Begitu sampai di flight operation, kami ada flighter test untuk alkohol test. Juga kami dicek tensi," ujarnya.

Bila tidak memenuhi dua kriteria itu, lanjutnya, mereka tidak akan menerbangkan pesawat. Kopilot akan meng-grounded atau mengambil keputusan untuk menggantikan pilot yang lebih baik. 

Begitu menuju pesawat, pilot mengecek mengecek sendiri sebelum pesawat diterbangkan. Pilot harus yakin pesawat laik untuk terbang. 

"Jadi apapun yang dilakukan oleh pilot Lion Airnya sama. Siapapun dia. Jadi dalam operasi kami ini, setiap hari kami melakukan prosedur baku yang sudah ditetapkan standard operational procedur," ucapnya.

Rusmanur mengatakan ketika sudah masuk pesawat, pilot melihat kelengkapan-kelengkapan pesawat, kelengkapan dokumen dan harus memenuhi standar kalaikan. 

"Belum lagi dia harus artinya melihat apakah ada diffect atau tidak, seandainya ada diffect, maka diffect itu harus didiskusikan dahulu dengan yang expert yaitu bagian teknik. Dan teknik merilis pesawat itu untuk terbang dia juga harus memenuhi standar-standar Lion Air dan negara. Kemudian kami sebagai pilot harus juga memenuhi operation requirement kami," tuturnya.


Tulis Komentar