Nasional

'Pembunuhan belasan pekerja' di Papua, aparat TNI dan polisi dikirim ke Kabupaten Nduga

Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta rombongan menyusuri jalan Trans Papua yang menghubungkan kabupaten/kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, Rabu (10/4/2017).

GILANGNEWS.COM - Aparat TNI dan kepolisian sedang menuju sebuah lokasi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, untuk memastikan informasi yang menyebut adanya pembunuhan terhadap sejumlah pekerja 'pendatang'.

"Kita sekarang berusaha mendekati lokasi," kata Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi, kepada wartawan BBC News Indonesia, Heyder Affan, Selasa (04/12) pagi.

Sejauh ini, TNI belum dapat memastikan kebenaran informasi yang laporan awalnya didasarkan dari informasi dari pimpinan sebuah gereja di wilayah Kabupaten Nduga, pada hari Senin (03/12), kata Aidi.

"Kami belum memastikan kebenarannya, tetapi laporan yang kami terima menyebutkan ada yang menyebutkan ada 24 hingga 31 pekerja pendatang yang tewas dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)," ungkap Aidi.

KKB merupakan istilah yang digunakan aparat Kepolisian Indonesia dan TNI untuk menyebut kelompok bersenjata yang sebagian di antaranya menuntut pemisahan diri dari Indonesia.

Sejauh ini belum ada kelompok atau pihak yang mengaku bertanggungjawab atas kasus ini.

Sejumlah laporan sebelumnya, yang mengutip sumber, menyebutkan puluhan orang pekerja dari perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya telah dibunuh oleh sekelompok orang.

Disebutkan, para korban sedang mengerjakan sebuah proyek untuk membuka wilayah pegunungan tengah yang terisolasi di Provinsi Papua.

Semenjak Joko Widodo menjadi Presiden, salah-satu kebijakan yang paling ditonjolkan adalah pembangunan infrastruktur di Papua, walaupun sebagian warga Papua yang tetap menuntut pemisahan diri dari Indonesia, menolaknya.

Disebutkan para pekerja itu melaukan pemotretan saat sekelompok orang itu mengikuti sebuah acara pada 1 Desember lalu.

"Dari informasi yang kami terima, para pekerja itu memotret kegiatan mereka, dan orang-orang itu tidak dapat menerima. Dan, menurut informasi, itu, para pekerja itu dibunuh," kata Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi.


Tulis Komentar